Cegah Penularan Penyakit DBD, Babinsa Lakukan Pendampingan Fogging Diwilayah

Surabaya, Sengkelatnews.com Dalam rangka untuk pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) diwilayah, Babinsa Kelurahan Perak Timur Koramil 0830/03 Pabean Cantia Pelda La Ali dan Serda David bersama Empat Pilar melaksanakan pendampingan fogging/pengasapan dari Puskesmas Perak Timur, kamis (21/7) pagi.

Pelda La Ali menuturkan, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mencegah penyakit yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria, Kebetulan untuk saat ini kita lakukan fogging di jalan Tambak Gringsing Baru Blok 3 RT 11 RW 3 Kel. Perak Timur Kec. Pabean Cantian, ucapnya.

Oleh karena itu kita selalu menghimbau kepada warga untuk melakukan pencegahan dengan selalu Menjaga Kebersihan Lingkungan melalui gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3 M Plus. Kegiatan Kegiatan 3M ini meliputi pertama, menguras (membersihkan) bak mandi, vas bunga, tempat minum binatang peliharaan, atau tatakan dispenser. Kedua, menutup rapat Tempat Penampungan Air (TPA). Bagi TPA yg tidak mungkin dikuras atau ditutup, bisa berikan larvasida. Ketiga, menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas seperti botol plastik, kaleng bekas, pungkasnya.

Sebagai informasi, Penyakit menular DBD disebabkan oleh virus dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti & Ae.albopictus. Gejalanya ditandai demam 2-7 hari disertai dengan manifestasi perdarahan, penurunan jumlah trombosit <100.000/mm3, adanya kebocoran plasma ditandai peningkatan hematokrit ≥ 20% dari nilai normal. Pemeriksaan serologis (ELISA, RDT dengue) menunjukkan hasil positif.

Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti yakni warna hitam bintik putih di badan dan kakinya, menggigit siang hari, hidup dalam rumah dan sekitarnya terutama di tempat yang agak gelap dan lembab serta kurang sinar matahari, tempat bertelur di tempat berisi air jernih. Nyamuk ini biasanya tersebar luas di daerah tropis dan sub tropis hingga ketinggian ± 1000 meter dari permukaan laut.

Beberapa faktor yang mempengaruhi penyebarluasan DBD yakni kepadatan Penduduk, Mobilitas Penduduk, Perilaku masyarakat, Perubahan iklim (climate change) global, Pertumbuhan ekonomi, Ketersediaan air bersih, tambah La Ali.(pen/akm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *