Tabanan, sengkelatnews.com
Dalam upaya menekan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Pemerintah terus mengupayakan langkah- langkah pencegahan dan memberikan petunjuk teknis tentang penanganannya. Seperti pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2022 pukul 12.00 sampai dengan 12.50 Wita telah berlangsung Video Conference melalui zoom meeting yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Jendral TNI Purnawirawan Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A.
Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra, S.I.K., M.H.didanpingi Wakapolres Tabanan, Kabag Ops Polres Tabanan, Kasat Intelkam ,
Kasat Samapta , Kanit Polmas dan Baur Si Dokpol Si Dokes Res Tabanan mengikuti kegiatan Vicon tersebut di Rupatama Polres Tabanan.
Dalam Vicon tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi meminta agar alokasi vaksin untuk Jawa Timur terus ditingkatkan. Agar cakupan vaksinasi mencapai 50% untuk Jatim Bulan Agustus. Tidak ada bottleneck dalam penyediaan obat – obatan dan vitamin. “Hitung kebutuhan, cek ketersediaan dan cek kondisi supply chain tidak boleh ada kondisi dimana peternakan tidak dapat menemukan suplai obat/vitamin”,kata Menko Marves.
Lebih lanjut disampaikan oleh Menko Marves bahwa “untuk Bali agar segera menuntaskan pemotongan bersyarat bagi kasus sakit aktif yang masih tersisa paling lambat akhir Juli. Pastikan hewan ternak kasus aktif tersebut terisolasi dan steril”,tegas Menko Marves dalam video confrence tersebut.
Luhut Binsar Pandjaitan juga menekankan “agar bantuan vaksin dari Australia dapat difokuskan alokasinya, untuk Propinsi Bali dan Jatim. Diharapkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa secara bersama – sama selalu dilibatkan dan aktif dalam operasional lapangan, termasuk kegiatan vaksinasi, pengobatan, testing dan edukasi kepada peternak rakyat”, ujarnya.
“Kementan dan Satgas BNPB memastikan Dinas Peternakan, POV, serta TNI/Polri menerima semua materi ( SOP, infografis, juknis) dalam paket yang sudah diteruskan sampai ke level bawah termasuk ke Dinas Pertanian ke tingkat Kab. /Kota agar memastikan peternak rakyat menerima semua informasi,” tutup Menko Marves.
Sedangkan dari Menteri Pertanian Dr.H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, M.H menyampaikan bahwa “jumlah ternak sakit PMK terus menurun sejak puncak kasus tanggal 26 Juni 2022 sebanyak 13.037 ekor. Pada tanggal 21 Juli 2022 jumlah kasus sebanyak 1.849 ekor atau turun sebesar 85,82% dari puncak kasus. Rata – rata perbandingan jumlah ternak sembuh terhadap ternak sakit PMK sebesar 44,70%.Rata – rata perbandingan jumlah ternak mati terhadap ternak sakit PMK sebesar 0,73%”, ungkap Menteri Pertanian.
Sedangkan dari PNPB menyampaikan bahwa “dari 511 kasus terkomfirmasi PMK di Bali langsung dilakukan tindakan potong bersyarat sehingga saat ini sisa kasus PMK sebesar 65 ekor sapi di Buleleng sedangkan total potong bersyarat sampai tanggal 22 Juli 2022 sebanyak 483 ekor (sisa kasus hanya di Kabupaten Buleleng 65 ekor sapi),ungkap Perwakilan PNPB.(hum/akm)