Oleh: Dr. ANDRY WIBOWO, SIK., M.H., M.Si.,
Hampir tiga dekade penulis menjadi anggota Polisi di negeri yang sangat indah. Negeri dengan beragam budaya, agama, keyakinan, suku dan adat istiadat masyarakatnya. Kebhinekaan yang menjadi ciri khas Indonesia, diikat oleh konsep negara bangsa sebagai kontrak sosial yang melahirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam tiga dekade perjalanan kedinasan penulis menerima penugasan yang memberikan banyak pelajaran mulai dari aspek kepemimpinan, manajerial, staf maupun sebagai pelaksana tugas pada lini terdepan.
Pengalaman bertugas di tujuh wilayah polda, markas besar maupun badan internasional seperti pasukan perdamaian PBB memberikan nilai penting tentang pola relasi dalam organisasi. Hubungan antara atasan dan bawahan, sesama rekan kerja, senior dan yunior, berkontribusi pada kematangan sikap dalam menyikapi persoalan secara arif dan bijaksana. Semua pengalaman tersebut memberi warna pada perjalanan karir kepemimpinan baik di dalam institusi kepolisian maupun pada institusi lain tempat penulis ditugaskan.
Kepemimpinan dalam ruang lingkup organisasi kepolisian menjadi objek pengamatan yang cukup menarik untuk diekplorasi secara saintifik. Proses estafet kepemimpinan dengan ciri organisasi semi militer yang semestinya taat pada sistem meritokrasi.
Sebagai ujung tombak menciptakan keteraturan sosial, patut diamati bagaimana relasi saling mempengaruhi antara masyarakat dan institusi kepolisian. Bagaimana dinamika realitas sosial masyarakat akan sangat mempengaruhi regenerasi kepemimpinan di dalam kepolisian. Begitu pun sebaliknya, keputusan tepat dari kepemimpinan kepolisian akan menciptakan ketenangan dalam masyarakat. Seperti dapat kita saksikan dalam peristiwa satu bulan terakhir ini.
Fenomena diatas menunjukkan begitu pentingnya arti sebuah kepemimpinan. Apalagi bagi organisasi birokrasi semi militer dengan kultur patron-client, tipe dan karakter kepemimpinan akan sangat menentukan perjalanan organisasi dalam meraih kepercayaan publik.
Langkah strategis polri untuk mengikuti arus modernisasi dari sisi penyiapan kader kepemimpinan dimasa datang melalui pemotretan DNA Leadership sejatinya telah di gagas oleh Polri. Upaya ini dilakukan oleh Komjen Pol. Arief Sulistyanto sebagai Kalemdiklat Polri dengan melakukan pemetaan terhadap 114 siswa yang sedang menempuh pendidikan Sespimpti (calon perwira tinggi) angkatan ke-30 tahun 2021.
Proses pemetaan ini menggunakan metode profiling DNA leadership yang pengembangan dan hak patennya dimiliki Ohio University Amerika Serikat. Instrumen DNA Profilling telah banyak digunakan korporasi dunia untuk proses rekruitmen sekaligus sebagai petunjuk bagi pengembangan sumber daya manusianya.
Instrumen ini mengkhususkan diri pada aspek upaya mencari kepemimpinan dan manajerial dalam organisasi dengan prinsip “the right man in the right place “ dan “ the right competence fit to role and function of the man.”
Sebuah cara saintifik untuk mengidentifikasi personil kader pemimpin polri dengan mengetahui kondisi natural dari DNA masing masing orang. Hasilnya kemudian dikorelasikan dengan strategi pengembangan dan penugasan yang bersangkutan di masa mendatang.
Dengan menggunakan instrumen DNA Profiling, dapat diketahui kondisi obyektif dari seluruh personil kepolisian. Sehingga secara linear hasil tersebut dapat disesuaikan dengan pengembangan dan kebutuhan sumber daya manusia organisasi. Hal ini merupakan upaya serius Polri dalam menyusun road map kaderisasi ideal personil kepolisan. Baik untuk posisi yang bersifat administratif rutin dan pada level kepemimpinan.
Upaya yang telah dilakukan Lemdiklat Polri sebetulnya selaras dengan apa yang telah dilakukan David M. Rubenstein seorang penulis buku “How To Lead.” Dia melakukan riset katagorisasi pemimpin di Amerika baik yang berkiprah di dunia politik seperti Bill Clinton, Collin Powel, serta George W. Bush maupun di dunia bisnis bisnis seperti Bill Gates, Jeff Bezos maupun Warren Buffet yang dianggap sebagai “leader and leadership role model.”
Rubenstein mengklasifikasi pemimpin dunia yang sukses dengan enam katagori sebagai berikut :
1. Visioner : Bill Gates dan Jeff Bazzos
2. Builders : Phil Knight, Robert F. Smith
3.Transformers : Tim Cook, Melinda Gates
4. Commanders : George W Bush, Bill Clinton
5. Decision makers : Anthony S Fauchi, Nancy Pelosy
6. Masters : Jack Nicklaus, Jack Ma
Enam kategori tersebut berdasarkan nilai dominan dari figur pemimpin yang dijadikan contoh. Karena menurutnya dalam diri seorang pemimpin memiliki keenam nilai kepemimpinan terebut yang tertanam dalam orientasi dan aktualisasi kepemimpinannya.
Seseorang visioner memulai dengan imajinasi, melalui ide yang bisa saja bahkan dianggap tidak lazim pada kondisi sewaktu. Kemudian ide tersebut dibangun secara perlahan mengikuti dinamika prosesnya bersama orang lain yang memerlukan transformasi imajinasi dari ide yang dimaksud.
Proses kontekstualisasi ide tentunya membutuhkan orang lain dengan relasi struktural atasan dan bawahan. Atau organisasi yang mana memiliki figur manusia yang akan mengambil keputusan secara terus menerus sehingga pemilik ide menjadi tokoh hebat dari bidang yang digeluti.
Buku proses kaderisasi pemimpin dan kepemimpinan yang ditulis Rubenstein sebaiknya menjadi pelajaran bagi banyak orang, untuk menginspirasi pemimpin organisasi apapun. Nilai positif bersama yang menjadi budaya masyarakat global yang saling tergantung dalam sebuah wold class community.
DNA Leadership Profilling yang dikembangkan Ohio University hanyalah salah satu instrumen yang ada dan telah digunakan di banyak korporasi kelas dunia. Proses kaderisasi kepemimpinan ideal menuntut keselarasan antara imajinasi dan upaya sistemik yang akan dilakukan.
Proses panjang dan berkelanjutan kaderisasi pemimpin akan memberikan out put lahirnya pemimpin dan kepemimpinan berkelas dunia misalnya dalam dunia kepolisian. Modernisasi organisasi polisi dengan segala implikasinya akan memberikan harapan bagi kemajuan peradaban polisi dan masyarakat.
Jika upaya perbaikan terus dilakukan Polri, suatu saat para pemimpin korporasi dan pemerintahan yang selama ini membuat bangga masyarakat dunia akan berdecak kagum terhadap pencapaian dalam kemajuan Polri. Selaras dengan quote “Indonesia is one of the most beautiful country, Bali is the world paradise.” Semoga.(12/08/2022)
SALAM PRESISI