Sengkelatnews.com – Berlomba-lomba memajukan pembangunan di Bali, Para Petani Muda yang tergabung dalam Petani Muda Keren atau yang disingkat PMK gelar Acara Agripreneur Festival Petani Mandiri yang bertemakan Maju Sejahtera Tanpa Subsidi dan bertajuk “Petani Maju, Petani Bersatu, Mandiri Sejahtera Tanpa Bergantung Subsidi” kegiatan ini pun mendapat dukungan langsung dari Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E.,M.M yang hadir dalam penyelenggaraan acara di Jatiluwih Space, Kecamatan Penebel, Tabanan, Kamis (1/12).
Mengawali bulan di penghujung tahun 2022 dan masih beriringan dengan peringatan Hari Jadi Singasana yang Ke-529, semangat yang membara nampaknya masih dirasakan di berbagai lini, termasuk di ranah Petani-petani muda yang banyak berasal dari tanah Tabanan dan juga berperan sebagai ujung tombaknya kesejahteraan pangan di Tabanan. Festival ini sekaligus membuktikan, salah satu upaya dan dukungan masyarakat dalam membantu program Pemerintah, untuk menjadikan Bali dan Tabanan yang Aman, Unggul serta Madani, bisa berangkat dari para petani.
Apresiasi terhadap kekompakan para Petani Muda tentunya tak hanya datang dari Bupati Sanjaya, Acara tersebut dibuka langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster dan juga turut dihadiri oleh Staf Khusus Kepresidenan RI, Kepala Badan BNPPSDMP Kementerian Pertanian, Sekda Tabanan, Para Kepala OPD Terkait, Para Instansi Vertikal, Founder Petani Muda Keren dan para anggota PMK seluruh Bali.
Menjaga unsur alam yang ada di Bali, dengan tetap berpegang teguh terhadap Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dan keenam sad kerthi di dalamnya, merupakan suatu kewajiban bagi seluruh masyarakat sebagai upaya dalam menjaga keharmonisan dan keseimbangan Bali beserta alam dan isinya. Termasuk menjaga keseimbangan dan perkembangan di sektor pertanian, Wayan Koster dalam sambutannya memaparkan, Pertanian yang berkembang haruslah pertanian yang tidak boleh mmatikan unsur kehidupan lainnya, dan itulah pertanian organik.
“Pertanian organik adalah langkah yang tepat untuk menjaga ekosistem itu sendiri, untuk menjaga kualitas tanah yang sehat dan berkualitas” paparnya saat itu. Selain itu pihaknya juga menitikberatkan kebutuhan vital masyarakat yakni pangan, energi dan air. “Untuk itu, hal ini harus dijaga dengan baik dan tidak cemar, maka diperlukan kebijakan peprlindungan Danau, Sungai dan Laut dengan peraturan Gunernur Bali, sebab Bali merupakan satu-satunya provinsi yang mempunyai peraturan daerah system peraturan organic. Ini akan saya wujudkan betul, niat saya adalah Bali ini menjadi pulau organik” imbuhnya.
Dalam perwujudanya, Koster meminta semua harus bekerja sama dengan baik dan menjalankan secara tertib. “Untuk membangun Bali lebih progresif secara utuh dan bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Bali ini sangat diperlukan supaya Bali kedepannya lebih baik, eksi sepanjang jaman secara berkelanjutan” ungkap Koster. Berkaitan dengan hal tersebut juga, dalam Agripreneur Festival Petani Muda Mandiri ini, mengedepankan konsep Petani sebagai Penjaga Tanah Air Negara Indonesia, yang harus mampu berdaulat menjadi Petani yang maju, mandiri dan modern. Dengan Bertani yang selaras alam serta Bertani smart dengan smart farming.
Bertani yang selaras dengan alam yakni penjagaan lingkungan oleh para petani dengan Bertani organik yang hasil taninya tidak hanya memberikan manfaat bagi Kesehatan tubuh namun juga lebih ramah lingkungan. Langkah-langkah ini tentunya mendapat apresiasi yang sangat baik dari Bupati Sanjaya, terutama saat melihat kondisi alam di Tabanan yang masih tergolong asri dengan garis wilayah agraris, hamparan pegunungan dan sawah yang sejuk. Pun, mayoritas masyarakat yang 75%nya berprofesi sebagai petani. Langkah-langkah yang diambil oleh para Petani Muda ini, bagi Sanjaya, merupakan terobosan yang sangat baik. Bertani secara organik pastinya memiliki manfaat yang luar biasa dalam menjaga kondisi alam di Tabanan juga dengan varietas tani yang beragam.
Agung Wedhatama selaku Ketua Panitia juga menjelaskan bahwa pihaknya telah diijinkan oleh Kementerian Pertanian untuk mengorientasi para petaani di tiga Provinsi dan 14 Kabupaten. “Dengan Bertani organik, kami yakin, karena petani itu sebagai penjaga Tanah Air kita NKRI. Negara yang besar adalah negara yang bsia menjada Petaninya, maka dari itu mulai saat ini kita harus mengajak para petani untuk menjaga lingkungan, pertama dengan Bertani organik ramah lingkungan, kedua dengan memperhatikan Kesehatan air kita, tanah kita, Kesehatan petani dan konsumen kita” papar Wedhatama saat itu. Baginya, dengan Bertani organik, dapat meningkatkan produktifitas, pengurangan biaya dan ramah lingkungan serta menjaga kesuburan alam.
Dalam kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan Pemberian Penghargaan dari Petani Muda Keren Kepada Gubernur Bali dan 10 Petani Terbaik, serta penandatanganan MOU antara PMK dengan staf khusus kepresidenan serta Penyerahan bibit jeruk dari PERHOTI dan PMK kepada Kepala Desa Tembok.(hum/akm)