250 Siswa Dikmaba dan Dikmata TNI AL Angkatan XLIII di Tempa Menjadi Prajurit Kuat di Tanah Melayu

Sengkelatnews.com Dalam rangka mendidik dan menempa prajurit – prajurit TNI Angkatan Laut yang kuat di tanah melayu, Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AL (Dankodiklatal) Letjen TNI Marinir Suhartono secara resmi membuka Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) dan Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI Angkatan Laut (TNI AL) Angkatan XLIII Tahun 2023, yang diikuti 250 siswa bertempat di Satuan Pendidikan (Satdik) – 1, Tanjung Uban, Kepulauan Riau. Senin, (03/04).

250 Siswa Dikmaba dan Dikmata TNI AL Angkatan XLIII di Tempa Menjadi Prajurit Kuat di Tanah Melayu


250 siswa tersebut terdiri dari 100 Siswa Dikmaba, dan 150 Siswa Dikmata TNI AL. Mereka merupakan putra daerah yang berasal dari pendaftaran Lantamal I Belawan, Lantamal II Padang, Lantamal IV Batam, Lantamal XII Pontianak dan Lanal Sabang. Pendidikan yang diselenggarakan di Satdik-1 meliputi 3 tahapan yang terdiri tahap keprajuritan selama 3 bulan, pendidikan dasar golongan selama 1 bulan dan pendidikan dasar lanjutan selama 2 bulan.

Dankodiklatal dalam amanatnya mengatakan guna mewujudkan kedaulatan negara di laut, TNI AL perlu memusatkan perhatian dan konsentrasi di pulau-pulau terdepan dan wilayah perbatasan dalam rangka mencegah segala bentuk ancaman. TNI AL harus proaktif dengan membangun kekuatan tempur secara optimal untuk mencapai kesiapan operasional yang tinggi kapan pun negara memanggil.

Menurut Jenderal Marinir bintang tiga itu, pendidikan pertama ini ditujukan untuk mendidik dan membekali calon Bintara dan Tamtama TNI AL yang berjiwa pejuang Sapta Marga, memiliki kesamaptaan jasmani sesuai standar binjas TNI, memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar keprajuritan dan kematralautan, sehingga mampu melaksanakan tugas sebagai Bintara dan Tamtama TNI AL yang profesional, modern serta tangguh.

“Memasuki tahap dasar keprajuritan, para siswa akan dibina fisik dan mental secara intensif dan sistematis dengan tidak memandang waktu baik siang maupun malam. Hal ini dimaksudkan untuk menyiapkan siswa yang semula berasal dari masyarakat sipil, menjadi seorang prajurit matra laut, yang tanggap, tanggon dan trengginas,” kata Letjen TNI Marinir Suhartono.

Lebih jauh Dankodiklatal mengungkapkan bahwa prajurit yang tanggap, artinya prajurit pejuang sapta marga yang memiliki profesi matra laut, terampil dan mahir pada tugasnya serta mampu menjawab berbagai perubahan lingkungan yang terjadi di masa depan. Sedangkan tanggon, artinya prajurit pejuang Sapta Marga yang memiliki profesi matra laut dengan mental dan moral tinggi serta senantiasa siap dalam setiap penugasan. Selain itu, trengginas, artinya prajurit pejuang Sapta Marga yang memiliki profesi matra laut dengan kondisi fisik kesamaptaan jasmani yang sehat dan senantiasa siap memenuhi tuntutan penugasan baik di kapal maupun pendirian darat (Pendirat).

Sebelumnya Dankodiklatal juga telah meresmikan pembukaan pendidikan Dikmaba dan Dikmata TNI AL di Satdik 2 Makassar dengan jumlah siswa sebanyak 257 orang pada Senin, (27/03) kemarin, dan pada Senin, (20/03) lalu di Satdik-3 Sorong diikuti sebanyak 206 orang siswa dari Putra Daerah Papua dan Maluku. (Pen/akm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *