Menjadi orang tua baru adalah pengalaman yang luar biasa, tetapi juga bisa sangat melelahkan. Ada begitu banyak hal yang perlu dipelajari, dan mudah untuk kewalahan oleh semua informasi yang tersedia. Salah satu aspek terpenting dalam mengasuh anak adalah mengetahui cara merawat bayi Anda dengan benar. Sayangnya, ada banyak kebiasaan lama yang masih dipraktikkan oleh beberapa orang tua, padahal kebiasaan tersebut sebenarnya bisa berbahaya bagi bayi.
Berikut adalah empat kebiasaan merawat bayi zaman dulu yang sebaiknya Anda hindari:
- Menggunakan bedak bayi. Bedak bayi dulunya adalah bahan pokok di kamar bayi, tetapi sekarang diketahui bahwa bedak bayi dapat berbahaya bagi paru-paru bayi. Bedak bayi dapat menyebabkan masalah pernapasan, terutama pada bayi dengan asma atau masalah paru-paru lainnya.
- Memberi makan bayi madu. Madu adalah makanan yang lezat dan bergizi, namun tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah usia satu tahun. Madu dapat mengandung bakteri yang dapat menyebabkan botulisme, penyakit serius yang dapat melumpuhkan atau bahkan membunuh bayi.
- Menidurkan bayi tengkurap. Menidurkan bayi tengkurap dapat meningkatkan risiko sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS). Posisi tidur yang paling aman untuk bayi adalah terlentang.
- Menggunakan dot dengan tali pengikat. Dot dengan tali pengikat dapat menjadi bahaya tercekik bagi bayi. Jika tali pengikat tersangkut pada sesuatu, dapat mencekik bayi.
Penting untuk mengikuti rekomendasi terbaru dari dokter anak saat merawat bayi Anda. Dengan menghindari kebiasaan lama yang berbahaya ini, Anda dapat membantu menjaga bayi Anda tetap aman dan sehat.
4 Kebiasaan Merawat Bayi Zaman Old Sebaiknya Dihindari
Dulu, banyak kebiasaan merawat bayi yang dianggap lumrah, namun sekarang sudah terbukti berbahaya. Berikut adalah 4 kebiasaan tersebut beserta alasannya:
- Menggunakan bedak bayi: Berbahaya bagi paru-paru bayi.
- Memberi makan bayi madu: Dapat menyebabkan botulisme.
- Menidurkan bayi tengkurap: Meningkatkan risiko SIDS.
- Menggunakan dot dengan tali pengikat: Bahaya tercekik.
Kebiasaan-kebiasaan ini dapat membahayakan keselamatan bayi. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti rekomendasi terbaru dari dokter anak saat merawat bayi. Dengan menghindari kebiasaan lama yang berbahaya ini, Anda dapat membantu menjaga bayi Anda tetap aman dan sehat.
Menggunakan bedak bayi
Bedak bayi adalah salah satu produk perawatan bayi yang sudah digunakan sejak lama. Namun, tahukah kamu kalau bedak bayi ternyata berbahaya bagi paru-paru bayi?Yap, bedak bayi mengandung partikel-partikel kecil yang dapat terhirup oleh bayi dan masuk ke paru-parunya. Partikel-partikel ini dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada paru-paru, terutama pada bayi yang memiliki masalah pernapasan seperti asma atau bronkitis.
Selain itu, bedak bayi juga dapat menyebabkan masalah pernapasan jangka panjang pada bayi. Sebuah penelitian menemukan bahwa bayi yang terpapar bedak bayi memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit paru-paru kronis, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan fibrosis paru.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan bedak bayi pada bayi Anda. Ada banyak alternatif lain yang lebih aman untuk menjaga kulit bayi tetap bersih dan kering, seperti losion atau minyak bayi.
Memberi makan bayi madu
Dulu, banyak orang tua yang memberikan madu kepada bayi mereka untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti batuk dan pilek. Namun, tahukah kamu kalau madu berbahaya bagi bayi di bawah usia satu tahun?
- Madu dapat mengandung bakteri Clostridium botulinum, yang dapat menyebabkan botulisme pada bayi. Botulisme adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan bahkan kematian.
- Sistem pencernaan bayi belum berkembang sempurna, sehingga tidak dapat melawan bakteri Clostridium botulinum dengan baik.
- Gejala botulisme pada bayi meliputi: sembelit, kesulitan bernapas, kelemahan otot, dan kesulitan makan.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari memberikan madu kepada bayi Anda di bawah usia satu tahun. Sebagai gantinya, Anda dapat memberikan ASI atau susu formula.
Menidurkan bayi tengkurap
Dahulu, banyak orang tua yang menidurkan bayi mereka tengkurap karena dipercaya dapat membantu mengeluarkan gas dan mencegah bayi tersedak muntahannya sendiri. Namun, tahukah kamu kalau menidurkan bayi tengkurap justru meningkatkan risiko sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS)?
SIDS adalah kematian mendadak yang terjadi pada bayi yang sehat di bawah usia satu tahun, tanpa adanya penyebab yang jelas. Menidurkan bayi tengkurap dapat menghalangi jalan napasnya dan membuat bayi sulit bernapas. Selain itu, bayi yang tidur tengkurap juga berisiko tercekik oleh bantal atau selimut.
Oleh karena itu, sebaiknya selalu tidurkan bayi Anda dalam posisi terlentang. Posisi ini adalah posisi tidur yang paling aman untuk bayi dan dapat mengurangi risiko SIDS.
Menggunakan dot dengan tali pengikat
Dahulu, banyak orang tua menggunakan dot dengan tali pengikat untuk memudahkan mereka memberi dot kepada bayi. Namun, tahukah kamu kalau dot dengan tali pengikat justru berbahaya bagi bayi?
Tali pengikat pada dot dapat melilit leher bayi dan menyebabkan tercekik. Selain itu, tali pengikat juga dapat tersangkut pada benda-benda di sekitar bayi, seperti tempat tidur atau mainan, sehingga membuat bayi berisiko tercekik.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari menggunakan dot dengan tali pengikat. Sebagai gantinya, Anda dapat menggunakan dot tanpa tali pengikat atau jepit dot yang aman untuk bayi.