Ini Akibatnya Kalau Suami Istri Terlalu Gengsi
Dalam kehidupan berumah tangga, gengsi seringkali menjadi penghalang utama dalam membangun komunikasi yang sehat. Gengsi dapat membuat suami istri enggan untuk mengutarakan isi hati mereka, sehingga masalah-masalah yang ada tidak terselesaikan dan justru menumpuk.
Ada banyak akibat negatif yang dapat ditimbulkan dari sikap gengsi yang berlebihan dalam rumah tangga. Berikut adalah beberapa di antaranya:
-
Komunikasi yang tidak lancar
Gengsi membuat suami istri enggan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka. Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dan konflik. -
Masalah yang menumpuk
Ketika masalah tidak dibicarakan, maka masalah tersebut akan terus menumpuk. Lama-kelamaan, masalah-masalah ini dapat menjadi besar dan sulit untuk diatasi. -
Hubungan yang renggang
Gengsi dapat membuat suami istri menjadi semakin jauh. Mereka merasa tidak nyaman untuk menunjukkan kasih sayang dan keintiman, sehingga hubungan mereka menjadi renggang. -
Perceraian
Dalam kasus yang ekstrem, gengsi dapat menyebabkan perceraian. Ketika suami istri sudah tidak bisa lagi mengatasi masalah-masalah mereka karena gengsi, maka mereka mungkin akan memilih untuk berpisah.
Oleh karena itu, penting bagi suami istri untuk menghindari sikap gengsi yang berlebihan. Jika ada masalah, maka masalah tersebut harus segera dibicarakan dan diselesaikan bersama. Gengsi hanya akan memperburuk keadaan dan dapat merusak hubungan rumah tangga.
Ini Akibatnya Kalau Suami Istri Terlalu Gengsi
Gengsi dalam rumah tangga bisa berdampak negatif, lho! Yuk, kenali 9 akibatnya:
- Komunikasi macet
- Masalah menumpuk
- Hubungan renggang
- Pertengkaran terus-menerus
- KDRT (dalam kasus ekstrem)
- Perceraian
Gengsi bikin suami istri susah ngomong perasaan, masalah nggak selesai, hubungan jadi nggak harmonis, ujung-ujungnya bisa pisah ranjang. Makanya, jangan gengsi ya, apalagi sama pasangan sendiri.
Komunikasi macet
Gengsi itu kayak rem tangan yang bikin komunikasi suami istri nggak lancar. Gara-gara gengsi, mereka jadi sungkan ngomong apa yang ada di hati. Padahal, komunikasi itu penting banget dalam rumah tangga. Kalau komunikasi macet, masalah jadi nggak selesai-selesai deh.
Misalnya, si istri pengin suaminya bantu beberes rumah. Tapi, dia gengsi ngomong langsung. Akhirnya, dia diem aja dan berharap suaminya peka. Eh, ternyata suaminya nggak ngerti kode-kodenya. Jadinya, rumah tetap berantakan, istri ngedumel, suami bingung.
Jadi, jangan gengsi ya, apalagi sama pasangan sendiri. Kalau ada yang mau diomongin, langsung aja omongin. Jangan berharap pasangan bisa baca pikiran kita.
Masalah Menumpuk
Kalau suami istri terlalu gengsi, masalah bisa menumpuk kayak gunung. Awalnya cuma masalah kecil, lama-lama jadi besar dan susah diselesaikan.
- Contoh 1: Istri pengin beli baju baru, tapi suami gengsi ngasih uang. Akhirnya, istri ngambek dan nggak mau masak. Suami kelaparan, rumah berantakan.
- Contoh 2: Suami hobi ngopi di warung, tapi gengsi ngajak istri. Akhirnya, istri merasa diabaikan, suami ketahuan selingkuh di warung kopi.
Makanya, jangan gengsi ya, apalagi sama pasangan sendiri. Kalau ada masalah, langsung diomongin baik-baik. Jangan dipendam, nanti malah jadi bom waktu yang bisa meledak kapan aja.
Hubungan renggang
Kalau suami istri terlalu gengsi, hubungan bisa renggang kayak karet gelang yang udah putus.
- Contoh 1: Istri pengin jalan-jalan, tapi suami gengsi ngajak karena takut dikira nggak mampu.
- Contoh 2: Suami pengin masak buat istri, tapi gengsi karena takut masakannya nggak enak.
Jadi, jangan gengsi ya, apalagi sama pasangan sendiri. Kalau mau ngajak jalan atau masak, langsung aja ajak atau masak. Jangan sampai gengsi merusak hubungan kalian.
Pertengkaran terus-menerus
Kalau suami istri terlalu gengsi, bisa jadi pertengkaran jadi makanan sehari-hari. Soalnya, gengsi bikin mereka susah ngalah dan mau mengalah. Padahal, dalam rumah tangga, mengalah itu penting banget buat menjaga keharmonisan.
Contohnya, istri minta suami bantu cuci piring, tapi suami gengsi karena merasa itu tugas istri. Akhirnya, mereka jadi berantem. Padahal, kalau suami mau mengalah dan bantu cuci piring, masalah selesai, rumah tangga damai.
Jadi, jangan gengsi ya, apalagi sama pasangan sendiri. Kalau mau mengalah, langsung aja mengalah. Jangan gengsi, nanti rumah tangga jadi nggak harmonis.
KDRT (dalam kasus ekstrem)
Gengsi yang dibiarkan menumpuk bisa berujung pada KDRT, lho! Ini karena gengsi bikin suami atau istri merasa tertekan dan terhina. Mereka jadi mudah tersinggung dan melampiaskan amarahnya pada pasangan.
- Contoh: Istri minta suami bantu beberes rumah, tapi suami gengsi dan malah marah-marah.
Jadi, jangan gengsi ya, apalagi sama pasangan sendiri. Kalau ada yang mau diomongin, langsung aja omongin. Jangan dipendam, nanti malah jadi KDRT.
Perceraian
Gengsi yang dibiarkan berlarut-larut bisa berujung pada perceraian. Ini karena gengsi bikin suami istri susah berkomunikasi, menyelesaikan masalah, dan menjaga keharmonisan hubungan.
- Contoh: Suami gengsi minta maaf duluan setelah bertengkar, istri gengsi mau mengalah, akhirnya mereka terus berantem dan memutuskan bercerai.
Jadi, jangan gengsi ya, apalagi sama pasangan sendiri. Kalau ada masalah, langsung diomongin baik-baik. Jangan gengsi, nanti rumah tangga jadi berantakan.