Teman Pura-Pura: Kenali 6 Ciri yang Wajib Kamu Waspadai

Punya teman itu penting banget ya, apalagi kalau mereka selalu ada buat kita di saat susah maupun senang. Tapi, kadang ada aja teman yang cuma mau memanfaatkan kebaikan kita doang. Nah, biar kamu nggak ketipu sama teman yang kayak gitu, yuk kenali 6 ciri-cirinya berikut ini:

Mereka selalu minta bantuan, tapi jarang mau membantu kita.
Mereka suka memanfaatkan kita untuk kepentingan mereka sendiri.
Mereka sering membicarakan kita di belakang kita.
Mereka nggak pernah menghargai kita.
Mereka cuma mau berteman sama kita kalau ada maunya.
Mereka nggak peduli sama perasaan kita.

Kalau kamu punya teman yang punya ciri-ciri kayak gitu, mending jauhin aja deh. Soalnya, mereka cuma akan bikin hidup kamu jadi susah. Carilah teman yang tulus menyayangi dan menghargai kamu. Dengan begitu, persahabatan kalian akan langgeng dan saling menguntungkan.

6 Ciri-ciri Teman yang Hanya Ingin Memanfaatkan Kebaikanmu Saja

Punya teman itu penting banget, apalagi kalau mereka selalu ada buat kita di saat susah maupun senang. Tapi, kadang ada aja teman yang cuma mau memanfaatkan kebaikan kita doang. Nah, biar kamu nggak ketipu sama teman yang kayak gitu, kenali 6 ciri-cirinya berikut ini:

Suka minta tolong
Egois
Tukang gosip
Tidak menghargai
Matre
Tidak peduli

Suka minta tolong

Teman yang hanya ingin memanfaatkan kebaikanmu biasanya suka banget minta tolong. Mereka akan selalu datang kepadamu ketika mereka butuh bantuan, tapi mereka jarang mau membantu kamu ketika kamu yang butuh bantuan. Mereka juga seringkali memanfaatkan kebaikanmu untuk kepentingan mereka sendiri, tanpa memikirkan perasaanmu.

Kamu mungkin suka:

Contohnya, kamu punya teman yang selalu minta tolong kamu mengerjakan tugasnya. Dia janji akan mentraktirmu makan sebagai gantinya, tapi dia tidak pernah menepati janjinya. Atau, kamu punya teman yang selalu minta kamu meminjamkan uang, tapi dia selalu telat mengembalikannya.

Kalau kamu punya teman yang seperti ini, sebaiknya kamu mulai membatasi bantuanmu. Jangan biarkan mereka memanfaatkan kebaikanmu terus-menerus. Ingat, kamu berhak untuk mengatakan tidak ketika kamu tidak mau membantu.

Egois

Teman yang hanya ingin memanfaatkan kebaikanmu biasanya sangat egois. Mereka hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri, tanpa memikirkan perasaan orang lain. Mereka tidak akan ragu untuk memanfaatkan kebaikanmu demi keuntungan mereka sendiri, meskipun itu merugikan kamu.

Contohnya, kamu punya teman yang selalu ingin kamu traktir makan. Dia tidak pernah mau membayar sendiri, meskipun dia punya uang. Atau, kamu punya teman yang selalu minta kamu mengerjakan tugasnya, tapi dia tidak pernah mau membantu kamu mengerjakan tugasmu.

Tukang gosip

Teman yang hanya ingin memanfaatkan kebaikanmu biasanya adalah tukang gosip. Mereka senang membicarakan orang lain di belakang mereka, termasuk kamu. Mereka tidak segan untuk menyebarkan rumor atau cerita-cerita buruk tentangmu, meskipun itu tidak benar. Tujuan mereka adalah untuk membuat kamu terlihat buruk di mata orang lain, sehingga mereka bisa terlihat lebih baik.

Contohnya, kamu punya teman yang selalu membicarakan keburukan teman-temanmu yang lain. Dia suka menceritakan gosip-gosip yang belum tentu benar, dan dia sering membesar-besarkan cerita agar terlihat lebih menarik. Atau, kamu punya teman yang selalu menceritakan rahasia-rahasiamu kepada orang lain. Padahal, kamu sudah berpesan kepadanya untuk tidak menceritakannya kepada siapa pun.

Kalau kamu punya teman yang seperti ini, sebaiknya kamu mulai menjauhinya. Jangan biarkan mereka merusak reputasimu dengan gosip-gosip mereka. Ingat, teman sejati adalah mereka yang selalu mendukung dan menghargai kamu, bukan mereka yang suka menjelek-jelekkan kamu di belakangmu.

Tidak menghargai

Teman yang hanya ingin memanfaatkan kebaikanmu biasanya tidak menghargai kamu. Mereka menganggap kebaikanmu sebagai sesuatu yang wajar, dan mereka tidak segan untuk memanfaatkannya semau mereka. Mereka tidak akan pernah mengucapkan terima kasih atas bantuanmu, dan mereka bahkan mungkin akan mengeluh jika kamu tidak mau membantu mereka.

Contoh: Kamu punya teman yang selalu minta tolong kamu mengerjakan tugasnya. Dia tidak pernah mengucapkan terima kasih, dan dia bahkan pernah marah ketika kamu tidak mau membantunya.
Contoh: Kamu punya teman yang selalu minta kamu meminjamkan uang. Dia tidak pernah mengembalikan uangmu tepat waktu, dan dia bahkan tidak pernah mengucapkan terima kasih.

Matre

Teman yang matre adalah teman yang hanya mau berteman dengan kamu kalau kamu punya uang atau harta benda yang bisa dimanfaatkan. Mereka akan selalu berusaha dekat dengan kamu dan mencari cara untuk mendapatkan keuntungan dari kamu.

Contoh: Kamu punya teman yang selalu minta kamu traktir makan atau jalan-jalan. Dia tidak pernah mau mengeluarkan uangnya sendiri, meskipun dia punya uang.
Contoh: Kamu punya teman yang selalu minta kamu meminjamkan uang. Dia tidak pernah mengembalikan uangmu tepat waktu, dan dia bahkan tidak pernah mengucapkan terima kasih.

Kalau kamu punya teman yang matre, sebaiknya kamu mulai menjauhinya. Jangan biarkan mereka memanfaatkan kebaikanmu terus-menerus. Ingat, teman sejati adalah mereka yang selalu mendukung dan menghargai kamu, bukan mereka yang hanya mau memanfaatkan kamu.

Tidak peduli

Teman yang hanya ingin memanfaatkan kebaikanmu biasanya tidak peduli dengan perasaanmu. Mereka hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri, dan mereka tidak segan untuk menyakiti kamu jika itu menguntungkan mereka.

Contoh: Kamu punya teman yang selalu mengejek kamu atau merendahkan kamu di depan orang lain. Dia tidak peduli dengan perasaanmu, dan dia bahkan mungkin tertawa ketika kamu merasa sedih atau terluka.
Contoh: Kamu punya teman yang selalu membatalkan janji dengan kamu di saat-saat terakhir. Dia tidak peduli dengan waktu dan perasaanmu, dan dia bahkan tidak merasa bersalah ketika membuatmu kecewa.

Kalau kamu punya teman yang seperti ini, sebaiknya kamu mulai menjauhinya. Jangan biarkan mereka menyakiti kamu terus-menerus. Ingat, kamu berhak untuk dikelilingi oleh orang-orang yang peduli dan menghargai kamu.