Penyakit liver adalah salah satu masalah kesehatan yang paling umum di dunia. Ada banyak jenis penyakit liver, tetapi ada 4 penyakit yang paling sering terjadi. Keempat penyakit ini adalah:
- Hepatitis A
- Hepatitis B
- Hepatitis C
- Sirosis hati
Hepatitis A adalah penyakit liver yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Virus ini ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Hepatitis A biasanya menyebabkan gejala seperti mual, muntah, kelelahan, dan sakit perut. Gejala-gejala ini biasanya berlangsung selama beberapa minggu.
Hepatitis B adalah penyakit liver yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Virus ini ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi. Hepatitis B dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, kelelahan, dan sakit perut. Gejala-gejala ini biasanya berlangsung selama beberapa bulan.
Hepatitis C adalah penyakit liver yang disebabkan oleh virus hepatitis C. Virus ini ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi. Hepatitis C biasanya tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Namun, seiring waktu, hepatitis C dapat menyebabkan kerusakan liver yang serius.
Sirosis hati adalah penyakit liver yang ditandai dengan jaringan parut pada liver. Jaringan parut ini dapat menyebabkan kerusakan liver dan mengganggu fungsinya. Sirosis hati biasanya disebabkan oleh konsumsi alkohol dalam jangka panjang, hepatitis B, atau hepatitis C.
Penyakit liver dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat, seperti menghindari konsumsi alkohol berlebihan, menjaga berat badan yang sehat, dan melakukan vaksinasi hepatitis A dan hepatitis B.
4 Penyakit Yang Sering Terjadi Pada Organ Liver
Penyakit liver adalah masalah kesehatan yang umum terjadi. Ada banyak jenis penyakit liver, tetapi ada 4 penyakit yang paling sering terjadi. Keempat penyakit ini adalah hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, dan sirosis hati.
- Hepatitis A: Virus, makanan/air terkontaminasi
- Hepatitis B: Virus, darah/cairan tubuh terinfeksi
- Hepatitis C: Virus, darah/cairan tubuh terinfeksi
- Sirosis hati: Jaringan parut, alkohol/hepatitis B/C
Penyakit liver dapat dicegah dengan pola hidup sehat, seperti menghindari alkohol berlebihan, menjaga berat badan ideal, dan vaksinasi hepatitis A dan B. Jika mengalami gejala penyakit liver, seperti mual, muntah, kelelahan, dan sakit perut, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Hepatitis A
Hepatitis A adalah penyakit liver yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Virus ini menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Makanan yang paling sering terkontaminasi adalah kerang mentah, sayuran mentah, dan buah-buahan yang tidak dikupas. Air yang terkontaminasi juga dapat menyebarkan virus hepatitis A, terutama jika air tersebut berasal dari sumber yang tidak diolah dengan baik.
Gejala hepatitis A biasanya muncul dalam waktu 15-50 hari setelah terinfeksi virus. Gejala-gejala tersebut meliputi mual, muntah, kelelahan, sakit perut, dan demam. Pada sebagian besar kasus, gejala hepatitis A akan hilang dalam waktu beberapa minggu. Namun, pada sebagian kecil kasus, hepatitis A dapat menyebabkan kerusakan liver yang serius, bahkan kematian.
Hepatitis A dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi hepatitis A. Vaksin hepatitis A sangat efektif dalam mencegah infeksi virus hepatitis A. Vaksin ini biasanya diberikan dalam dua dosis, dengan jarak 6-12 bulan. Vaksin hepatitis A juga dapat diberikan bersamaan dengan vaksin hepatitis B.
Hepatitis B
Hepatitis B adalah penyakit liver yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Virus ini menyebar melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi HBV, seperti melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik bersama, atau kontak seksual dengan penderita hepatitis B.
- Cara Penularan: HBV dapat ditularkan dari ibu ke bayi saat melahirkan, melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, atau melalui penggunaan jarum suntik bersama.
- Gejala: Gejala hepatitis B dapat bervariasi, mulai dari tidak bergejala hingga gejala berat seperti mual, muntah, sakit perut, kelelahan, dan warna urine gelap.
- Pencegahan: Vaksin hepatitis B sangat efektif dalam mencegah infeksi HBV. Vaksin ini biasanya diberikan dalam tiga dosis, dengan jarak 0, 1, dan 6 bulan.
- Pengobatan: Tidak ada obat untuk menyembuhkan hepatitis B, tetapi ada pengobatan yang dapat membantu mengendalikan virus dan mencegah kerusakan liver.
Hepatitis B dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi hepatitis B. Vaksin hepatitis B sangat efektif dalam mencegah infeksi HBV dan sangat dianjurkan bagi orang-orang yang berisiko tinggi tertular HBV, seperti petugas kesehatan, penderita hemofilia, dan orang-orang yang sering melakukan perjalanan ke daerah dengan tingkat infeksi HBV yang tinggi.
Hepatitis C
Hepatitis C adalah penyakit liver yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Virus ini menyebar melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi HCV, seperti melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik bersama, atau kontak seksual dengan penderita hepatitis C.
Gejala hepatitis C seringkali tidak muncul pada tahap awal infeksi. Namun, seiring waktu, hepatitis C dapat menyebabkan kerusakan liver yang serius, bahkan sirosis dan kanker liver.
Hepatitis C dapat dicegah dengan menghindari perilaku berisiko, seperti penggunaan jarum suntik bersama dan hubungan seksual tanpa kondom dengan penderita hepatitis C. Vaksin untuk hepatitis C belum tersedia.
Pengobatan untuk hepatitis C bertujuan untuk menghilangkan virus dari tubuh dan mencegah kerusakan liver lebih lanjut. Pengobatan hepatitis C biasanya menggunakan obat antivirus yang diminum selama beberapa bulan.
Sirosis Hati
Penyakit liver yang satu ini disebabkan oleh jaringan parut pada liver. Jaringan parut ini bisa diakibatkan oleh konsumsi alkohol berlebihan, hepatitis B, atau hepatitis C. Nah, kalau liver sudah rusak dan terbentuk jaringan parut, fungsinya bisa menurun drastis. Sirosis hati seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Namun, seiring waktu, penderitanya bisa mengalami gejala seperti kelelahan, mual, muntah, sakit perut, dan pembengkakan pada kaki dan perut. Sirosis hati yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti gagal hati dan kanker liver.