Sengkelatnews.com Luasnya wilayah perairan Indonesia dengan lokasi yang strategis serta kekayaan sumber kelautan yang berlimpah menjadi permasalahan tersendiri bagi Indonesia yang akan berdampak pada semakin meningkatnya potensi berbagai tindak kejahatan pelanggaran di wilayah perairan Indonesia, untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, maka TNI AL khususnya Koarmada II dituntut harus dapat mengamankan perairan yang menjadi wilayah kerjanya dengan melaksanakan gelar operasi yang efektif dan efisien sehingga diharapkan akan menghasilkan Deterrence Effect bagi pelaku kejahatan di laut serta menurunnya angka kejahatan di laut serta menurunnya angka kejahatan dan pelanggaran hukum di laut.
Demikian amanat Asintel Pangkoarmada II Kolonel Laut (P) Ari Aryono, S.E., saat memimpin dan membuka Latihan Intelligence Preparation Of The Operation Environment (IPOE) Tahun 2024. Latihan digelar dari tanggal 20 Mei s.d. 24 Mei 2024 yang diikuti 47 peserta dari personel Sintel Koarmada II, Denintel Koarmada II dan Satuan Pengamanan Denma Koarmada II. Kegiatan tersebut bertempat di Ruang serba guna Denintel Koarmada II ujung surabaya. Senin (20/5).
Lebih lanjut Asintel Pangkoarmada II mengatakan bahwa Intelligence Preparation Of The Operation Environment (IPOE) merupakan proses analisis yang digunakan untuk menghasilkan penilaian Intelijen, perkiraan dan produk intel guna menyediakan intelijen prediktif sehingga membantu pimpinan membedakan kemungkinan niat musuh serta tindakan musuh di masa depan. Untuk mewujudkan sebuah operasi laut yang efektif dan efisien dibutuhkan intelijen yang berkualitas Dimana personel intelijen TNI AL diharapkan mampu menganalisis, mendeteksi dan memprediksi segala potensi-potensi ancaman di lapangan serta pengungkapan dan pemberantasan tindak pidana dilaut.
“Saya berharap agar para peserta latihan dapat melaksanakan latihan ini dengan serius dan sungguh-sungguh mengikuti semua materi yang diberikan dan melaksanakan latihan sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai serta nantinya dapat diimplementasikan secara maksimal dalam mendukung pelaksanaan pengumpulan keterangan di daerah operasi”. Pungkasnya.
(Pen/akm)