Lattek Wira Jala Yudha XXII/2024 Bentuk Siswa Jalasena Kodiklatal Bermental Baja

Lattek Wira Jala Yudha XXII/2024 Bentuk Siswa Jalasena Kodiklatal Bermental Baja

Sengkelatnews.com Komandan Kodiklatal (Dankodiklatal) Letjen TNI Marinir Nur Alamsyah lepas keberangkatan Ratusan Siswa Bintara dan Tamtama TNI Angkatan Laut (TNI AL) Angkatan 43 Gelombang 2 sebagai Jalasena Kodiklatal, yang siap mengarungi pelayaran dengan melaksanakan Latihan Praktek (Lattek) Wira Jala Yudha (WJY) XXII Tahun 2024 menggunakan KRI dr. Soeharso (SHS) – 990 dan KRI Teluk Ende (TLE) – 517 yang bertolak dari Dermaga Semampir, Koarmada II, Ujung, Surabaya. Rabu, (19/06/2024).

Lattek Wira Jala Yudha XXII/2024 Bentuk Siswa Jalasena Kodiklatal Bermental Baja


Dalam Lattek WJY XXII/2024 tersebut, Komandan Kodikopsla (Dankodikopsla) Kodiklatal Laksma TNI Muhammad Iwan Kusumah bertindak selaku Direktur Lattek, dan Komandan Pusat Pendidikan Pelaut (Danpusdikpel) Letkol Laut (P) Raden Mohamad Candra Wirabraja sebagai Perwira Pelaksana Lattek. Lattek ini akan berlangsung selama sepekan mulai dari tanggal 19 s.d. 25 Juni 2024.
 
Peserta Lattek Wira Jala Yudha kali ini diikuti oleh Bintara dan Tamtama TNI AL Angkatan 43/2 yang terdiri dari 180 Siswa Kodikopsla, 463 Siswa Kodikmar dan 484 Siswa Kodikdukum, dengan didampingi oleh para Pelatih, Pabingsis dan personel pendukung lainnya. Selain itu, dalam Lattek tersebut akan menerjunkan Alutsista TNI AL diantaranya, Heli Panther HS-1304 dan berbagai Kendaraan Tempur (Ranpur) Marinir seperti Tank PT 76 M, dan BTR 50 PM.

Lattek Pelayaran Gabungan Wira Jala Yudha XXII/2024 bertujuan mengenalkan PDD Khas TNI AL saat KRI berlayar, memberikan gambaran tentang tugas profesi di kapal sesuai Korps, serta mengenalkan peran-peran di KRI dalam operasi laut bagi Prajurit Dikmaba 43/2 dan Dikmata 43/2 Matra Laut yang sedang menempuh pendidikan di Kodiklatal.

Dalam Lattek ini, selain kapal perang jenis Bantu Rumah Sakit (BRS), latihan tersebut juga melibatkan kapal Landing Ship Tank untuk melaksanakan latihan Siswa Marinir. Sedangkan Heli Panther selain sebagai sarana latihan, juga diperuntukan sebagai Evakuasi Medis Udara (EMU) apabila dalam pelayaran terjadi hal-hal yang perlu pertolongan cepat menuju darat.(Pen/akm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *