Sengkelatnews.com Komandan Kodikopsla (Dankodikopsla) Kodiklatal Laksma TNI Muhammad Iwan Kusumah selaku Direktur Latihan (Dirlat) Latihan Praktek (Lattek) Pelayaran Gabungan Wira Jala Yudha Ke XXII Tahun 2024, sukses membantu melestarikan alam wilayah Pantai Cemara yang berada di Kecamatan Kota Banyuwangi, dengan menanam Mangrove secara serentak sekaligus melepas Tukik ke Pantai lepas Banyuwangi. Sabtu (22/06/2024).
Pada penanaman Mangrove yang diikuti oleh anggota Forkopimda Banyuwangi dan Siswa Kodiklatal tersebut, Dirlat WJY XXII dalam sambutannya mengatakan bahwa, kegiatan ini tentunya merupakan pembelajaran bagi Siswa Kodiklatal supaya mereka melihat betapa indah dan bagusnya wilayah Banyuwangi ini. “Kita sama-sama belajar bagaimana menjaga masa depan Bangsa dan anak cucu kita melalui Program Penanaman Magrove. Kita tanam sekarang sepuluh, dua puluh bahkan empat puluh tahun yang akan datang, kita bisa nikmati hasil yang dikerjakan hari ini, ” tutur Dirlat AJA XXII.
Lebih lanjut Laksma M. Iwan Kusumah yang didampingi Ketua Cabang 2 Gabungan Jalasenastri Kodiklatal Ny. Santi Iwan Kusumah menambahkan bahwa, penanaman Mangrove disebutkan tadi sebagai penjaga bangsa, karena Mangrove berfungsi sebagau salah satu yang melindungi garis batas wilayah pantai. Tanpa keberadaan tanaman ini bisa jadi wilayah atau bagian dari Negara kita terkikis oleh abrasi di wilayah pantai. Sehingga dengan menanam Mangrove inilah kita belajar dari alam dan lingkungan, terutama bagi Siswa, Mahasiswa, pecinta alam, belajar bagaimana mengawasi dan mencintai alam.
“Oleh karena itu, peran sebagai militer, gunakan senjata, kekuatan untuk menjaga wilayah, namun kembali lagi saya minta untuk belajar kepada alam. Bagaimana cara mereka mempertahankan alam, menahan deburan ombak, terpaan alam yang tidak selalu bersahabat setiap hari. Kalian militer, juga harus kuat menerima segala tantangan, ancaman, gangguan dan hambatan dari negara lain. Seperti tanaman Mangrove yang menjaga alam kita, menghadapi segala tantangan cuaca hujan badai ombak besar, tapi mereka tetap tegar menjaga perairan, wilayah pantai, pasir supaya tidak terbawa oleh ombak dan arus”, jelasnya.
Menurutnya, Banyuwangi sendiri merupakan mitra yang sejak lama bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut. Baru-baru ini juga TNI AL bersama masyarakat Banyuwangi memberikan upaya pertolongan ketika KRI Nanggala tenggelam yang paling banyak membantu berperan adalah masyarakat Banyuwangi.Â
Selain itu, baru juga dilaksanakan petugas dari Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi membantu nelayan yang kapalnya susah dikendalikan atau hampir tenggelam. Jadi kerjasama inilah yang harus dipupuk terus menerus dan digairahkan, tidak ada perbedaan militer sipil, semua berpadu bekerja sama saling membantu untuk kemajuan Bangsa ini.
Dirlat WJY/22 pun menerangkan bahwa dalam kegiatan kali ini, lebih dari 600 siswa Kodiklatal dari Sabang sampai Merauke dikenalkan seperti apa Banyuwangi. Hal ini selaras dengan kebijakan Pemerintah Pusat yang sudah memerintahkan kepada seluruh Pemerintah Daerah di wilayah Indonesia untuk menjadikan Kota Banyuwangi sebagai Pusat Role Model.
“Sangat beruntung Lattek Wira Jala Yudha (WJY) Ke – 22 ini mengikuti anjuran Pemerintah. Belajar langsung, tularkan kepada teman, saudara, handai taulan, seperti apa perkembangan dan wisata kota Banyuwangi ini. Sehingga suatu saat saya harapkan kepada seluruh siswa Kodiklatal bisa membawa mereka kembali ke sini untuk melihat secara langsung betapa keindahan kultur budaya alam yang bisa kita pelajari dan kita tularkan kepada wilayah kalian masing – masing”, ungkapnya di akhir sambutannya.(Pen/akm)