Koarmada II Lepas KRI Sultan Iskandar Muda-367  Untuk Misi Perdamaian PBB

Koarmada II Lepas KRI Sultan Iskandar Muda-367  Untuk Misi Perdamaian PBB

Sengkelatnews.com Pangkoarmada II Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo, yang diwakili oleh Kaskoarmada II Laksma TNI Isswarto, M.Tr.Opsla., didampingi Wakil Ketua Daerah Jalasenastri Armada II Ny. Watty Isswarto, secara resmi melepas keberangkatan KRI Sultan Iskandar Muda (SIM)-367 untuk mengemban misi perdamaian di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Upacara militer yang berlangsung di Dermaga Madura Koarmada II, pada Kamis (12/12) ini menandai dimulainya pelayaran panjang KRI SIM-367 sebagai bagian dari Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda XXVIII-P UNIFIL Lebanon.

KRI SIM-367 yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Anugerah Annurullah, sekaligus sebagai Dansatgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-P UNIFIL Lebanon, dijadwalkan menempuh rute pelayaran internasional yang dimulai dari Surabaya menuju Jakarta, Batam, Colombo (Sri Lanka), Salalah (Oman), melalui Terusan Suez, Port Said (Mesir), hingga akhirnya tiba di Beirut, Lebanon.

Kapal ini akan menjalankan misi perdamaian selama 365 hari sebagai bagian dari United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL), sebuah misi multinasional yang bertugas menjaga stabilitas keamanan di wilayah tersebut.

Dalam amanat Pangkoarmada II yang dibacakan oleh Kaskoarmada II, disampaikan bahwa misi ini akan menuntut profesionalisme, dedikasi, dan semangat juang yang tinggi dari seluruh prajurit. “Kalian akan berinteraksi dengan angkatan laut negara lain, elemen UNIFIL, serta masyarakat lokal. Oleh karena itu, junjung tinggi nilai-nilai profesionalisme, toleransi, dan kerja sama internasional,” pesan Pangkoarmada II kepada seluruh personel yang terlibat dalam misi tersebut.

Lebanon dikenal sebagai wilayah yang penuh kompleksitas politik dan sosial, sehingga para prajurit diminta untuk selalu waspada dan siap menghadapi potensi ancaman. “Tetaplah siaga, siapkan contingency plan, dan selalu awas terhadap bahaya asimetris yang mungkin terjadi di area operasi,” lanjut amanat tersebut. Tantangan ini menjadi ujian besar yang harus dihadapi dengan penuh tanggung jawab dan kehormatan sebagai perwakilan bangsa.

Keberangkatan KRI SIM-367 ini sekaligus menjadi bukti kontribusi Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia. Sebagai bagian dari UNIFIL, misi ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama internasional dan mengukuhkan posisi Indonesia sebagai negara yang berperan aktif dalam menjaga stabilitas keamanan global di bawah bendera PBB.

(Pen/akm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *