Jelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947, Pangkoarmada II Ikuti Upacara Melasti di Pantai Arafuru
2 mins read

Jelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947, Pangkoarmada II Ikuti Upacara Melasti di Pantai Arafuru

Sengkelatnews.com Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II) Laksda TNI I. G. P. Alit Jaya, S.H., M.Si., didampingi Ketua Daerah Jalasenastri Armada II, Ny. Yully Alit Jaya, mengikuti Upacara Melasti dalam rangka Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947. Upacara sakral ini berlangsung di Pantai Arafuru, Akademi Angkatan Laut (AAL), Bumimoro, Surabaya, pada Minggu (23/3).

Upacara Melasti merupakan prosesi penyucian diri bagi umat Hindu sebelum menyambut Hari Raya Nyepi. Ritual ini bertujuan untuk membersihkan alam semesta, termasuk bumi pertiwi dan seluruh isinya, dari berbagai pengaruh negatif. Tradisi ini dilakukan dengan mengambil Tirta Amerta atau air suci dari sumber kehidupan, seperti laut, pantai, atau danau, yang dipercaya memiliki kekuatan spiritual untuk menyucikan diri dan lingkungan.

Dalam suasana yang penuh khidmat, rangkaian prosesi Upacara Melasti yang dipimpin oleh Ida Pandita  Wijaya Kusuma Putra Nirmala ini, berlangsung lancar, khidmat dan rahayu. Tampak hadir bersama keluarga mengikuti persembahyangan upacara Melasti di Pantai Arafuru, Laksda TNI (Purn) ING Sudihartawan, Laksda TNI (Purn) Kompiang Arimbawa, Laksda TNI (Purn) I Wayan Suarjaya, beserta prajurit TNI AL beragama Hindu di wilayah Surabaya dan umat Hindu warga Surabaya dan sekitarnya.

Kehadiran Pangkoarmada II dalam upacara ini menunjukkan dukungan TNI AL terhadap keberagaman budaya dan tradisi keagamaan di Indonesia. Laksda TNI I. G. P. Alit Jaya menyampaikan bahwa kegiatan ini juga mencerminkan nilai-nilai kebhinekaan yang harus terus dijaga.

“Upacara Melasti ini bukan hanya tentang penyucian diri bagi umat Hindu, tetapi juga sebagai simbol pembersihan dan keharmonisan alam semesta. TNI AL senantiasa mendukung setiap kegiatan keagamaan yang membawa nilai-nilai kebaikan, persatuan, dan keharmonisan,” ujar Pangkoarmada II.

Upacara Melasti menjadi bagian penting dalam rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi. Setelah prosesi ini, umat Hindu akan menjalani Catur Brata Penyepian, yaitu empat pantangan utama selama Hari Raya Nyepi, yang meliputi Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang).

Dengan berlangsungnya Upacara Melasti ini, diharapkan umat Hindu semakin siap secara spiritual untuk memasuki Tahun Baru Saka 1947 dengan penuh kedamaian, kesucian, dan keseimbangan hidup.

(Pen/akm)