Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah penyakit yang dapat menyebar melalui hubungan seksual. Penyakit ini dapat ditularkan melalui berbagai jenis aktivitas seksual seperti penetrasi, oral seks, maupun kontak genital. Penyakit Menular Seksual tampaknya menjadi masalah kesehatan masyarakat yang memprihatinkan, karena prevalensinya yang semakin meningkat dari waktu ke waktu.
PMS dapat menyebabkan berbagai jenis gejala, termasuk rasa sakit saat buang air kecil, gatal-gatal, pendarahan di antara periode, dan nyeri panggul. Beberapa PMS, seperti Klamidia dan Gonore, dapat menyebabkan infertilitas pada wanita atau impotensi pada pria. Selain itu, PMS juga meningkatkan risiko terinfeksi HIV.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah PMS. Pertama, hindari hubungan seksual dengan orang yang memiliki riwayat PMS atau yang menunjukkan gejala. Kedua, gunakan pengaman seperti kondom atau baju pelindung saat aktivitas seksual. Kondom dapat mencegah penyebaran PMS saat hubungan seksual dilakukan. Baju pelindung diperlukan untuk melindungi kulit dari kontak langsung dengan cairan tubuh dan membersihkan alat seksual dengan menghindari penggunaan alat bersama-sama. Ketiga, hindari memakai obat-obatan terlarang atau mengonsumsi alkohol yang dapat memengaruhi kemampuan untuk mengambil keputusan yang bijak.
Selain itu, perlu dilakukan pemeriksaan secara rutin untuk mendeteksi PMS pada tahap awal. Pemeriksaan awal dapat dilakukan pada dokter atau pusat kesehatan. Dokter juga dapat memberikan saran tentang pengobatan dan pencegahan lebih lanjut.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua PMS menunjukkan gejala, sehingga penting untuk melakukan pemeriksaan rutin meskipun tidak menunjukkan gejala. Selain itu, tidak ada vaksin yang tersedia untuk semua PMS saat ini. Kondom tetap menjadi pengaman terbaik untuk mencegah penyebaran PMS, tetapi kondom tidak dapat menangani semua risiko PMS.
Jika menemukan PMS, segera temui dokter untuk pengobatan yang tepat. Perawatan PMS dapat bervariasi sesuai dengan jenis PMS dan tahapnya. Beberapa PMS diobati dengan obat oral, sedangkan PMS lainnya memerlukan pengobatan intravena atau suntikan.
Dalam situasi apapun, selalu penting untuk memperhatikan kondisi kesehatan kita sendiri dan pasangan seksual kita. Perajang kami harus selalu memastikan bahwa ia dan pasangannya menjaga kebiasaan yang aman dan bertanggung jawab untuk mencegah penyebaran PMS.