Sengkelatnews.com Di usia yang masih sangat muda, Citro Subono sudah mendapatkan kenaikan pangkat Bintang Satu setelah terbitnya Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/953/VIII/2023. Sosok jenderal bintang satu dari Korps Marinir ini berhasil menarik perhatian. Bagaimana tidak, ternyata sebagai seorang prajurit Marinir yang tak hanya jago dalam strategi perang, tapi juga prajurit cerdas yang punya segudang inovasi. Sebagai bukti, pada tahun 2004, Citro menjadi jawara dalam lomba karya cipta TNI.
Bukan sekadar juara saja, Suami dari Ny. Jeny Citro ini juga telah memberi bukti lewat karya nyata. Salah satu karyanya yang monumental adalah kendaraan amfibi serba guna pendarat atau biasa di sebut Kasrat. Kendaraan tempur serbaguna ini adalah buah dari racikan Citro.
Dari berbagai hasil pengujian, Kendaraan Amfibi Kasrat diklaim sebagai kendaraan amfibi tercepat di Asia, sebab mampu melaju di perairan dengan kecepatan 12 knot. Canggihnya lagi, Kasrat mampu melakukan long range navigation atau berlayar jarak jauh. Kemampuan ini yang tidak dipunyai kendaraan tempur sejenis.
Citro tercatat sebagai peneliti utama di Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AL (Dislitbangal), salah satu dinas penelitian dan pengembangan alat sistem senjata utama di bawah naungan TNI AL.
Sebelum membahas lebih jauh, siapa sebenarnya Citro? Berikut sejumput riwayat hidup sang Perwira Tinggi jenius tersebut.
Citro Subono, lahir pada tanggal 6 September 1974 di Randusari, Tahunan, Jepara, Jawa Tengah. Pada tahun 1993, selepas SMA, Citro mendaftar dan diterima di Akademi Angkatan Laut hingga lulus pada tahun 1996. Saat ditemui, Citro mengisahkan kendaraan Kasrat yang dirancangnya adalah buah dari kegelisahannya tentang perlunya TNI AL memiliki kendaraan amfibi serbaguna yang bisa bergerak di darat dan perairan sekaligus berkemampuan jelajah tinggi.
Pada tahun 2004, Citro mulai merancang kendaraan tersebut. Awalnya, hanya mampu memuat 4 personel. Namun, dia tidak merasa puas sehingga Kasrat pun terus ia kembangkan, hingga saat ini dapat mengangkut belasan personel dengan tiga kru.
“Tahun 2016 Kasrat diuji coba jalan darat dengan menempuh rute Surabaya – Semarang, Semarang – Tegal, Tegal – Jakarta. Puncaknya diujicoba di air di hadapan Presiden Joko Widodo. Saya berharap ke depan, ini (Kasrat) akan mampu meningkatkan kualitas dan tugas unsur angkutan Korps Marinir secara optimal. Khususnya dalam mendukung pengembangan organisasi satuan yang baru, yaitu Resimen Angkutan Marinir,” kata Citro.
Seperti dilansir dari berbagai sumber, Citro tercatat pernah mengikuti beberapa pendidikan di TNI antara lain AAL Angkatan-42 (1996), Pendidikan Komando (Dikko), Pendidikan Para Dasar, Diklapa I, Diklapa II/Kopur, Dikreg Seskoal, Dikreg Sespimti 31.
Selain itu selama berdinas di TNI, Citro pernah menjabat beberapa jabatan strategis di antaranya sebagai Danki C Yonangmor-1, Danpuslatpasrat, Paban IV Rencana Latihan Kodiklatal, Danmenbanpur-2 Mar, Danpusdik Banpur Kodikmar Kodiklatal, dan KOOR APLI APPI.(pen/akm)