Tidak Alami Morning Sick Saat Hamil, Normalkah?
Mual dan muntah saat hamil atau yang dikenal dengan morning sickness merupakan kondisi yang umum dialami oleh ibu hamil. Namun, ada juga ibu hamil yang tidak mengalami morning sickness. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan, apakah tidak mengalami morning sickness saat hamil itu normal? Jawabannya adalah ya, normal.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), sekitar 70-80% ibu hamil mengalami morning sickness. Gejala biasanya dimulai pada minggu ke-4 hingga ke-6 kehamilan dan mencapai puncaknya pada minggu ke-8 hingga ke-12. Pada sebagian besar kasus, morning sickness akan mereda pada minggu ke-16 hingga ke-20 kehamilan.
Penyebab pasti morning sickness belum diketahui secara pasti, namun diduga terkait dengan perubahan hormon kehamilan, khususnya hormon human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon hCG meningkat pesat pada awal kehamilan, dan kadarnya akan menurun seiring bertambahnya usia kehamilan. Penurunan kadar hCG ini diduga menjadi penyebab meredanya morning sickness pada trimester kedua kehamilan.
Bagi ibu hamil yang tidak mengalami morning sickness, tidak perlu khawatir. Kondisi ini tidak menandakan adanya masalah pada kehamilan. Justru, ibu hamil yang tidak mengalami morning sickness cenderung memiliki risiko lebih rendah mengalami keguguran.
Namun, jika ibu hamil mengalami gejala lain yang mengkhawatirkan, seperti muntah berlebihan, penurunan berat badan, atau dehidrasi, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Gejala-gejala tersebut bisa jadi merupakan tanda dari kondisi yang lebih serius, seperti hiperemesis gravidarum.
Jadi, tidak mengalami morning sickness saat hamil adalah kondisi yang normal. Ibu hamil tidak perlu khawatir jika tidak mengalaminya. Namun, jika mengalami gejala lain yang mengkhawatirkan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Tidak Alami Morning Sick Saat Hamil Normalkah
Tidak mengalami morning sick saat hamil itu normal. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
- Penyebab: Morning sick disebabkan oleh perubahan hormon kehamilan, khususnya hCG.
- Waktu: Morning sick biasanya dimulai pada minggu ke-4 hingga ke-6 kehamilan dan mencapai puncaknya pada minggu ke-8 hingga ke-12.
- Gejala: Gejala morning sick meliputi mual, muntah, dan pusing.
- Tanda bahaya: Jika mengalami muntah berlebihan, penurunan berat badan, atau dehidrasi, segera konsultasikan ke dokter.
- Pengaruh: Ibu hamil yang tidak mengalami morning sick cenderung memiliki risiko lebih rendah mengalami keguguran.
- Tips: Untuk mengatasi morning sick, cobalah makan sedikit dan sering, hindari makanan berlemak dan berbau menyengat, serta istirahat yang cukup.
Jadi, tidak mengalami morning sick saat hamil adalah kondisi yang normal. Namun, jika gejala lain yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan ke dokter.
Penyebab
Siapa sangka, ternyata morning sick yang bikin ibu hamil mual-mual itu disebabkan oleh hormon kehamilan bernama hCG. Hormon ini meningkat pesat pada awal kehamilan, dan kadarnya akan menurun seiring bertambahnya usia kehamilan. Menurunnya kadar hCG ini diduga menjadi penyebab meredanya morning sick pada trimester kedua kehamilan.
Jadi, morning sick itu sebenarnya adalah tanda bahwa kehamilan sedang berjalan dengan baik. Sebab, hormon hCG yang menyebabkan morning sick juga berperan penting dalam perkembangan janin.
Namun, jika ibu hamil tidak mengalami morning sick, tidak perlu khawatir. Kondisi ini tidak menandakan adanya masalah pada kehamilan. Justru, ibu hamil yang tidak mengalami morning sick cenderung memiliki risiko lebih rendah mengalami keguguran.
Waktu
Morning sick memang menyebalkan, tapi biasanya hanya berlangsung selama trimester pertama kehamilan. Jadi, ibu hamil tidak perlu khawatir jika morning sick-nya tidak berlangsung lama. Justru, ini pertanda baik karena artinya kadar hormon hCG sedang menurun dan kehamilan berjalan dengan lancar.
Namun, jika morning sick berlangsung lebih lama dari trimester pertama atau bahkan sampai trimester ketiga, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Sebab, bisa jadi ini tanda adanya kondisi medis tertentu, seperti hiperemesis gravidarum.
Jadi, tidak mengalami morning sick saat hamil itu normal. Namun, jika morning sick berlangsung terlalu lama atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Gejala
Morning sick memang menyebalkan, tapi sebenarnya ini adalah pertanda baik. Sebab, morning sick menandakan bahwa hormon kehamilan sedang meningkat dan kehamilan berjalan dengan baik.
Namun, jika ibu hamil tidak mengalami morning sick, tidak perlu khawatir. Kondisi ini juga normal dan tidak menandakan adanya masalah pada kehamilan. Justru, ibu hamil yang tidak mengalami morning sick cenderung memiliki risiko lebih rendah mengalami keguguran.
Jadi, tidak mengalami morning sick saat hamil itu normal, baik itu karena kadar hormon hCG yang rendah atau karena tubuh ibu hamil yang lebih kuat dalam menghadapi perubahan hormon kehamilan.
Tanda bahaya
Meskipun morning sick itu normal, tapi ada kalanya morning sick bisa menjadi tanda bahaya. Jika ibu hamil mengalami muntah berlebihan, penurunan berat badan, atau dehidrasi, segera konsultasikan ke dokter. Sebab, bisa jadi ini tanda adanya kondisi medis tertentu, seperti hiperemesis gravidarum.
Hiperemesis gravidarum adalah kondisi dimana ibu hamil mengalami mual dan muntah yang sangat parah sehingga dapat menyebabkan dehidrasi, penurunan berat badan, dan gangguan elektrolit. Kondisi ini membutuhkan penanganan medis segera untuk mencegah komplikasi serius pada ibu dan janin.
Jadi, jika ibu hamil mengalami morning sick yang sangat parah, jangan ragu untuk segera konsultasikan ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah ibu hamil mengalami hiperemesis gravidarum atau tidak. Jika ya, dokter akan memberikan penanganan yang tepat untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
Pengaruh
Banyak ibu hamil yang khawatir jika tidak mengalami morning sick, padahal kondisi ini normal dan justru pertanda baik. Sebab, ibu hamil yang tidak mengalami morning sick cenderung memiliki risiko lebih rendah mengalami keguguran.
Hal ini karena morning sick disebabkan oleh hormon kehamilan hCG. Hormon ini meningkat pesat pada awal kehamilan dan menurun seiring bertambahnya usia kehamilan. Penurunan kadar hCG ini diduga menjadi penyebab meredanya morning sick pada trimester kedua kehamilan.
Jadi, jika ibu hamil tidak mengalami morning sick, tidak perlu khawatir. Ini adalah pertanda bahwa kehamilan berjalan dengan baik dan risiko keguguran lebih rendah. Namun, jika ibu hamil mengalami gejala lain yang mengkhawatirkan, seperti muntah berlebihan, penurunan berat badan, atau dehidrasi, segera konsultasikan ke dokter.
Tips
Morning sick memang menyebalkan, tapi sebenarnya bisa diatasi dengan beberapa tips sederhana. Pertama, cobalah makan sedikit dan sering. Ini akan membantu mencegah perut kosong yang bisa memicu mual. Kedua, hindari makanan berlemak dan berbau menyengat. Makanan berlemak bisa memperlambat pencernaan dan memperburuk mual. Sementara itu, makanan berbau menyengat bisa memicu mual pada sebagian orang.
Selain itu, istirahat yang cukup juga penting untuk mengatasi morning sick. Saat istirahat, tubuh akan memproduksi hormon yang dapat membantu meredakan mual.
Jika tips-tips tersebut tidak berhasil, ibu hamil bisa mencoba mengonsumsi obat anti mual yang dijual bebas. Namun, sebelum mengonsumsi obat apapun, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter.