Tahukah kamu bahwa feses berdarah atau BAB berdarah bisa menjadi tanda dari kondisi medis yang serius? Yuk, kenali 3 penyebab BAB berdarah yang paling umum!
1. Wasir
Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di anus atau rektum. Saat wasir pecah, dapat menyebabkan BAB berdarah. Gejala lain dari wasir termasuk rasa sakit, gatal, dan benjolan di sekitar anus.
2. Fisura Anal
Fisura anal adalah robekan kecil di lapisan anus. Robekan ini bisa disebabkan oleh sembelit atau diare yang parah. Gejala fisura anal meliputi rasa sakit yang hebat saat BAB, pendarahan, dan rasa terbakar di sekitar anus.
3. Polip Usus Besar
Polip usus besar adalah pertumbuhan jaringan yang tidak normal di usus besar. Polip biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menyebabkan BAB berdarah jika tumbuh terlalu besar atau berdarah. Gejala lain dari polip usus besar termasuk perubahan kebiasaan BAB, sakit perut, dan penurunan berat badan.
Jika kamu mengalami BAB berdarah, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya. Penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi lebih lanjut dan meningkatkan kualitas hidup kamu.
3 Penyebab Bab Berdarah
Tahukah kamu bahwa BAB berdarah bisa jadi pertanda penyakit serius? Yuk, kenali 3 penyebab utamanya:
- Wasir: Pembengkakan pembuluh darah di anus.
- Fisura Anal: Sobekan kecil di lapisan anus.
- Polip Usus Besar: Pertumbuhan jaringan tidak normal di usus besar.
Selain penyebab di atas, BAB berdarah juga bisa disebabkan oleh:
- Infeksi usus
- Penyakit radang usus
- Kanker usus besar
Jika kamu mengalami BAB berdarah, segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. Penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidupmu.
Penyebab BAB Berdarah
Wasir, si pembengkakan pembuluh darah di anus, nggak cuma bikin duduk jadi nggak nyaman, tapi juga bisa bikin BAB berdarah. Bayangin aja, kayak ada keran bocor di saluran pembuangan!
- Gejala: Nyeri, gatal, dan benjolan di sekitar anus. Rasanya kayak ada yang mengganjal saat duduk.
- Penyebab: Mengejan terlalu keras saat BAB, kehamilan, atau sering mengangkat beban berat.
- Tips Mencegah: Makan makanan berserat, minum banyak air, dan hindari mengejan berlebihan saat BAB.
Fisura Anal
Bayangkan anusmu sebagai jalan raya yang sibuk. Nah, fisura anal itu kayak lubang kecil di jalan raya itu. Akibatnya, setiap kali “lalu lintas” lewat (alias kamu BAB), pasti bakal ada darah yang keluar. Aduh, perih!
- Gejala: Nyeri hebat saat BAB, berdarah, dan rasa terbakar di sekitar anus.
- Penyebab: Sembelit atau diare yang parah.
- Tips Mencegah: Makan makanan berserat, minum banyak air, dan jangan mengejan terlalu keras saat BAB.
Polip Usus Besar
Polip usus besar itu ibarat tikus kecil yang suka bikin sarang di usus besar kita. Awalnya sih kecil dan nggak keliatan. Tapi kalau dibiarin, bisa tumbuh gede dan bikin masalah, salah satunya BAB berdarah.
- Gejala: Biasanya nggak ada gejala, tapi kalau udah gede bisa bikin BAB berdarah, sakit perut, atau berat badan turun.
- Penyebab: Belum diketahui pasti, tapi faktor risiko termasuk umur, riwayat keluarga, dan pola makan tinggi lemak.
- Tips Mencegah: Makan makanan berserat, jaga berat badan ideal, dan lakukan skrining rutin (kolonoskopi) setelah usia 50 tahun.
Infeksi Usus
Perutmu berasa kayak kapal pecah? Hati-hati, bisa jadi kamu kena infeksi usus! Infeksi ini disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit yang masuk ke dalam saluran pencernaan. Akibatnya, dinding usus jadi meradang dan bisa mengeluarkan darah saat kamu BAB.
Gejala infeksi usus antara lain diare, kram perut, mual, muntah, dan demam. Kalau kamu mengalami gejala-gejala ini, segera periksa ke dokter ya, biar dapat penanganan yang tepat.
Penyakit Radang Usus
Penyakit radang usus (IBD) adalah kondisi kronis yang menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan. Ada dua jenis utama IBD: kolitis ulserativa dan penyakit Crohn.
- Kolitis Ulserativa: Peradangan hanya terjadi pada lapisan paling dalam dari usus besar (kolon) dan rektum. Gejala utamanya adalah diare berdarah, kram perut, dan nyeri saat BAB.
- Penyakit Crohn: Peradangan dapat terjadi di bagian mana pun dari saluran pencernaan, dari mulut hingga anus. Gejalanya bervariasi tergantung pada lokasi peradangan, tetapi dapat mencakup diare, sakit perut, penurunan berat badan, dan kelelahan.
Penyebab pasti IBD belum diketahui, tetapi faktor genetik, lingkungan, dan kekebalan tubuh diduga berperan. Pengobatan untuk IBD bertujuan untuk mengurangi peradangan dan mengendalikan gejala. Obat-obatan, perubahan pola makan, dan pembedahan dapat digunakan untuk mengelola kondisi ini.
Kanker Usus Besar
Kanker usus besar itu kayak penjahat yang suka ngumpet di perut kita. Awalnya nggak keliatan, tapi diam-diam bikin masalah, salah satunya BAB berdarah.
- Gejala: BAB berdarah, sakit perut, perubahan kebiasaan BAB, berat badan turun.
- Penyebab: Faktor risiko termasuk umur, riwayat keluarga, pola makan tinggi lemak, dan merokok.
- Cara Mencegah: Makan makanan berserat, jaga berat badan ideal, jangan merokok, dan lakukan skrining rutin (kolonoskopi) setelah usia 50 tahun.
Jangan anggap remeh BAB berdarah, ya! Segera periksa ke dokter kalau kamu mengalaminya, biar bisa ketahuan penyebabnya dan dapat penanganan yang tepat.