Sengkelatnews.com Dalam rangka mendidik dan membekali 104 Prajurit dengan keahlian khusus, Komandan Kodiklatal (Dankodiklatal) Letjen TNI Marinir Nur Alamsyah memimpin Upacara Pembukaan Pendidikan Brevet (Dikbrevet) TNI Angkatan Laut, bertempat di Lapangan Dewa Ruci Kodikopsla Kodiklatal, Ujung Surabaya. Rabu (06/11/2024).
Dalam amanatnya, Dankodiklatal mengucapkan selamat kepada para Siswa yang berhasil lulus dalam seleksi penerimaan Dikbrevet TNI AL yang meliputi Pendidikan Penerbang, Pendidikan Calon Awak Kapal Selam, Pendidikan Penyelam, Pendidikan Kopaska dan Pendidikan Intai Amfibi.
“Melalui perjuangan dan kerja keras serta tidak kenal menyerah, akhirnya saudara dapat menyelesaikan proses seleksi dengan baik dan lancar. Untuk itu, para Siswa tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang sudah diperoleh tersebut untuk dapat mengikuti pendidikan,” ujarnya.
Dankodiklatal mengatakan bahwa, 104 Siswa Dikbrevet TNI AL adalah manusia pilihan, prajurit terbaik dari yang terbaik di jajaran TNI Angkatan Laut. Para Siswa dipercaya, dipilih dan akan dididik menjadi prajurit berkemampuan khusus, dan yang akan mengemban tugas-tugas khusus di jajaran TNI, baik dalam Operasi Militer Perang (OMP) ataupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Lebih lanjut, Letjen Marinir Nur Alamsyah mengungkapkan Pendidikan Penerbang TNI Angkatan Laut yang diikuti sebanyak 3 Siswa akan dilaksanakan selama 18 bulan. Sementara itu, 17 Siswa Pendidikan Calon Awak Kapal Selam, 20 Siswa Pendidikan Penyelam, 30 Siswa Pendidikan Kopaska, dan 30 Siswa Pendidikan Intai Amfibi, akan dilaksanakan selama 7 hingga 10,5 bulan.
“Secara umum, pendidikan ini bertujuan untuk mendidik dan membekali para Siswa menjadi prajurit pejuang Sapta Marga yang memiliki kesiapsiagaan jasmani dan profesionalisme Matra Laut dengan pengetahuan dan keterampilan sebagai pasukan khusus TNI Angkatan Laut yang mampu melaksanakan tugas tempur secara tim maupun perorangan”, terangnya.
Dankodiklatal juga berpesan kepada para Siswa agar mengikuti setiap tahapan latihan dengan baik, pahami semua materi yang diberikan secara utuh, karena berbagai latihan khusus nanti dengan tantangan dan risiko yang tinggi, dikondisikan seperti dalam penugasan yang sebenarnya.(Pen/akm)