Sengkelatnews.com – Kodiklatal, Surabaya,
Adanya oknum prajurit TNI yang sedang melaksanakan tugas di daerah operasi, melakukan penganiayaan terhadap masyarakat sipil yang mengakibatkan korban luka berat. Penganiayaan tersebut diduga karena adanya kesalah pahaman antara keduanya. Informasi penganiayaan tersebut sudah tersebar luas di masyarakat melalui media sosial, sehingga mengakibatkan masyarakat antipasti terhadap prajurit TNI.
Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, Dansatgasduk Teritorial Kolonel Laut (P) Bayu pranoto segera bertindak cepat dengan mengadakan Koordinasi dengan Dansatgasduk Kesehatan serta Dansatgasduk Hukum. Dansatgas Dukes diminta untuk memberikan dukungan ambulan dan tim kesehatan untuk melaksanakan evakuasi korban ke Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) TNI. Sedangkan Satgasduk Hukum bertugas untuk menangani kasus perkaranya.
Sementara itu, di lapangan Satgasduk territorial yang terdiri dari personel TNI gabungan territorial dan intelijen berusaha menenangkan masyarakat yang melakukan demo, menuntut agar pelaku penganiayaan dihukum sesuai perbuatannya. Satgas melakukan pendekatan terhadap tokoh masyarakat agar tidak terjadi kerusuhan.
Sementara itu, di lokasi berbeda Dansatgasduk Hukum memerintahkan Komandan Tim Penegakkan Hukum (Dantim Gakkum) untuk berkoordinasi dengan Polisi Militer dan Intelijen untuk membawa pelaku penganiayaan, utnuk pemeriksaan lebih lanjut. Sedangkan kepada Komandan Tim Bantuan Nasehat Hukum (Banhatkum), Dansatgasduk hukum memerintahkan agar mengumpulkan data-data dan fakta-fakta guna kepentingan bantuan hukum.
Demikian skenario latihan Latopsduk TNI AL tahun 2022 Gabungan antara Satgasduk Teritorial, Kesehatan dan Hukum hari kedua yang digelar di tiga lokasi berbeda, yaitu, Bumi Marinir Karang Pilang, Lanudal Juanda serta Puslatpur Marinir Grati Pasuruan dari tanggal 1-3 Agustus 2022.
Latopsduk II merupakan suatu langkah dan upaya dalam mewujudkan program prioritas Kasal Laksamana TNI Yudo Margono dalam membangun sumber daya manusia (SDM) TNI AL yang unggul. Latihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan kesiapan personel TNI AL supaya dapat melaksanakan bantuan dukungan Kesehatan, Hukum, Komlek, dan Teritorial pada sebuah operasi gabungan dalam operasi militer perang (OMP).(pen/akm)