Danpasmar 1 Brigjen TNI (MAR) Hermanto, S.E., M.M., CSBA Kunjungi Pulau Penyengat

Komandan Pasmar 1 Brigjen TNI (MAR) Hermanto, S.E., M.M., CSBA luangkan waktu berkunjung ke pulau Penyengat Tanjungpinang provinsi Kepulauan Riau. Jum’at (19/08/2022)

Danpasmar 1 Brigjen TNI (MAR) Hermanto, S.E., M.M., CSBA Kunjungi Pulau Penyengat

Kunjungan silaturahmi rombongan Danpasmar 1 ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan usai pelaksanaan upacara Serah terima jabatan Danyonmarhanlan IV Tanjungpinang pada Jum’at 19 Agustus 2022. Menapaki pulau istimewa tersebut Danpasmar 1 beserta rombongan terlebih dahulu melaksanakan ibadah sholat Jum’at di mesjid raya pulau Penyengat kemudian mengunjungi komplek makan Raja Hamidah (Engku Putri) dan rumah adat Melayu yang cukup unik dimana sumur yang terdapat di bawah rumah adat tersebut tidak pernah kering meskipun musim kemarau panjang.

Dilansir dar sumber-sumber sejarah bahwa pulau penyengat adalah sebuah pulau kecil di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, yang berjarak kurang lebih 1,8 km dari pusat kota. Pulau ini berukuran panjang 2.000 meter dan lebar 850 meter, dengan jumlah penduduk 2.500 jiwa. Pulau ini dapat ditempuh dari pusat Kota Tanjungpinang dengan menggunakan perahu bermotor atau lebih dikenal pompong yang memerlukan waktu tempuh kurang lebih 15 menit.

Pulau Penyengat merupakan salah satu objek wisata di Kepulauan Riau. Di pulau ini terdapat berbagai peninggalan bersejarah yang di antaranya adalah Masjid Raya Sultan Riau yang terbuat dari putih telur, makam-makam para Yang Di-Pertuan Muda Kerajaan Johor-Pahang-Riau-Lingga, dua diantaranya yaitu makam dari pahlawan nasional Raja Haji Fisabilillah dan Raja Ali Haji (Bapak Bahasa), terdapat juga kompleks Istana Kantor dan benteng pertahanan di Bukit Kursi serta Balai Adat Melayu Kepulauan Riau.

Dalam kesempatan tersebut Danpasmar 1 mengatakan bahwa menjaga cagar budaya merupakan suatu hal yang wajib kita lakukan, terlebih lagi kita sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI) tentunya memiliki tanggung jawab untuk turut serta merawat dan melestarikannya dengan mengenalkan peninggalan budaya asli daerah kepada masyarakat, maka kebudayaan tersebut akan terus terjaga dengan baik dan tidak hilang di telan kemajuan zaman.(pen/akm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *