Makan makanan mentah saat hamil memang menggoda, apalagi kalau selama ini kamu doyan mengonsumsi makanan mentah. Akan tetapi, ibu hamil tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan mentah. Kenapa ya? Soalnya, makanan mentah berisiko mengandung bakteri dan parasit yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, makanan mentah yang perlu dihindari ibu hamil antara lain: daging mentah atau setengah matang, ikan atau kerang mentah atau setengah matang, telur mentah, susu mentah, dan sayuran atau buah yang tidak dicuci bersih.
Meskipun makanan mentah mengandung banyak nutrisi, tapi ibu hamil tetap harus memprioritaskan kesehatan dirinya dan janin dengan menghindari konsumsi makanan mentah. Jadi, buat ibu hamil, yuk mulai sekarang biasakan untuk memasak makanan hingga matang dan mencuci bersih sayuran dan buah sebelum dikonsumsi.
Selain makanan mentah, ada juga beberapa pantangan makanan lainnya yang perlu dihindari ibu hamil. Apa saja ya? Yuk, simak di artikel lainnya!
Raw Food Berbahaya Untuk Ibu Hamil Masa Sih
Makanan mentah memang menyehatkan, tapi tidak untuk ibu hamil. Soalnya, makanan mentah berisiko mengandung bakteri dan parasit yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Nah, berikut ini adalah 8 alasan kenapa ibu hamil tidak boleh makan makanan mentah:
- Bakteri: Makanan mentah bisa mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria.
- Parasit: Makanan mentah juga bisa mengandung parasit seperti Toxoplasma gondii dan Anisakis.
- Keracunan makanan: Makan makanan mentah meningkatkan risiko keracunan makanan, yang dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan diare.
- Kekurangan nutrisi: Memasak makanan dapat membantu meningkatkan penyerapan nutrisi tertentu, seperti zat besi dan vitamin B12.
- Alergi: Beberapa orang alergi terhadap makanan mentah, seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.
- Intoleransi: Beberapa orang juga mengalami intoleransi terhadap makanan mentah, seperti laktosa pada susu mentah.
- Risiko keguguran: Makan makanan mentah, terutama daging mentah, dapat meningkatkan risiko keguguran.
- Bayi lahir prematur: Makan makanan mentah juga dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur.
Jadi, buat ibu hamil, hindari konsumsi makanan mentah untuk menjaga kesehatan diri dan janin. Gantilah dengan makanan yang dimasak hingga matang dan cuci bersih sayuran dan buah sebelum dikonsumsi.
Bakteri
- Parasit: Makanan mentah juga bisa mengandung parasit seperti Toxoplasma gondii dan Anisakis.
- Keracunan makanan: Makan makanan mentah meningkatkan risiko keracunan makanan, yang dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan diare.
- Kekurangan nutrisi: Memasak makanan dapat membantu meningkatkan penyerapan nutrisi tertentu, seperti zat besi dan vitamin B12.
- Alergi: Beberapa orang alergi terhadap makanan mentah, seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.
Parasit
Parasit ini dapat menyebabkan toksoplasmosis dan anisakiasis, yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Toksoplasmosis dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, dan cacat lahir. Sedangkan anisakiasis dapat menyebabkan nyeri perut, mual, muntah, dan diare.
Ibu hamil harus menghindari makanan mentah yang berisiko mengandung parasit, seperti daging mentah atau setengah matang, ikan atau kerang mentah atau setengah matang, dan sayuran atau buah yang tidak dicuci bersih.
Dengan menghindari makanan mentah yang berisiko mengandung parasit, ibu hamil dapat melindungi kesehatan dirinya dan janin.
Keracunan makanan
Ibu hamil harus menghindari makanan mentah yang berisiko mengandung bakteri, parasit, atau racun untuk menjaga kesehatan dirinya dan janin. Dengan memasak makanan hingga matang dan mencuci bersih sayuran dan buah sebelum dikonsumsi, ibu hamil dapat mengurangi risiko keracunan makanan dan masalah kesehatan lainnya.
- Bakteri: Makanan mentah bisa mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria.
- Parasit: Makanan mentah juga bisa mengandung parasit seperti Toxoplasma gondii dan Anisakis.
- Racun: Beberapa makanan mentah, seperti ikan tertentu, dapat mengandung racun yang berbahaya bagi ibu hamil dan janin.
Jadi, ibu hamil, yuk mulai sekarang biasakan untuk memasak makanan hingga matang dan mencuci bersih sayuran dan buah sebelum dikonsumsi. Dengan begitu, kamu bisa menjaga kesehatan diri dan janinmu dengan baik.
Kekurangan nutrisi
Makanan mentah memang mengandung banyak nutrisi, tapi ibu hamil tetap harus memprioritaskan kesehatan dirinya dan janin dengan menghindari konsumsi makanan mentah. Soalnya, memasak makanan dapat membantu meningkatkan penyerapan nutrisi tertentu, seperti zat besi dan vitamin B12.
Zat besi sangat penting untuk ibu hamil karena membantu mencegah anemia. Anemia dapat menyebabkan kelelahan, sesak napas, dan pusing. Sedangkan vitamin B12 penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf janin.
Jadi, ibu hamil, jangan ragu untuk memasak makanan hingga matang agar nutrisi yang terkandung dalam makanan dapat diserap dengan baik oleh tubuh. Dengan begitu, kamu bisa menjaga kesehatan diri dan janinmu dengan baik.
Alergi
Makanan mentah memang menyehatkan, tapi tidak untuk semua orang. Beberapa orang alergi terhadap makanan mentah, seperti kacang-kacangan dan biji-bijian. Alergi makanan dapat menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, bengkak, kesulitan bernapas, dan bahkan anafilaksis.
Ibu hamil yang alergi terhadap makanan mentah harus menghindari makanan tersebut untuk mencegah reaksi alergi. Reaksi alergi dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Jadi, penting bagi ibu hamil untuk mengetahui apakah mereka alergi terhadap makanan mentah atau tidak. Jika ragu, sebaiknya hindari konsumsi makanan mentah untuk mencegah reaksi alergi.
Intoleransi
Selain alergi, beberapa orang juga mengalami intoleransi terhadap makanan mentah. Intoleransi makanan terjadi ketika tubuh tidak dapat mencerna atau menyerap makanan tertentu dengan baik. Gejala intoleransi makanan dapat bervariasi, tergantung pada jenis makanannya. Beberapa gejala umum intoleransi makanan antara lain: kembung, gas, diare, dan sakit perut.
Ibu hamil yang mengalami intoleransi terhadap makanan mentah harus menghindari makanan tersebut untuk mencegah gejala yang tidak nyaman. Gejala intoleransi makanan dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin. Jadi, penting bagi ibu hamil untuk mengetahui apakah mereka intoleran terhadap makanan mentah atau tidak. Jika ragu, sebaiknya hindari konsumsi makanan mentah untuk mencegah gejala yang tidak nyaman.
Risiko keguguran
Ibu hamil yang mengonsumsi makanan mentah berisiko mengalami keguguran. Hal ini disebabkan karena makanan mentah dapat mengandung bakteri dan parasit yang berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin. Bakteri dan parasit tersebut dapat menyebabkan infeksi pada rahim, yang dapat berujung pada keguguran.
- Bakteri: Makanan mentah dapat mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria. Bakteri-bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada rahim, yang dapat berujung pada keguguran.
- Parasit: Makanan mentah juga dapat mengandung parasit seperti Toxoplasma gondii dan Anisakis. Parasit-parasit ini dapat menyebabkan infeksi pada rahim, yang dapat berujung pada keguguran.
Oleh karena itu, ibu hamil sangat disarankan untuk menghindari konsumsi makanan mentah. Makanan mentah yang harus dihindari oleh ibu hamil antara lain: daging mentah atau setengah matang, ikan atau kerang mentah atau setengah matang, telur mentah, susu mentah, dan sayuran atau buah yang tidak dicuci bersih.
Bayi lahir prematur
Selain meningkatkan risiko keguguran, makan makanan mentah juga dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur. Hal ini disebabkan karena makanan mentah dapat mengandung bakteri dan parasit yang berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin. Bakteri dan parasit tersebut dapat menyebabkan infeksi pada rahim, yang dapat berujung pada kelahiran prematur.
Bayi lahir prematur berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti: gangguan pernapasan, masalah pencernaan, dan keterlambatan perkembangan. Oleh karena itu, ibu hamil sangat disarankan untuk menghindari konsumsi makanan mentah demi kesehatan diri dan janinnya.
Jadi, buat ibu hamil, yuk mulai sekarang biasakan untuk memasak makanan hingga matang dan mencuci bersih sayuran dan buah sebelum dikonsumsi. Dengan begitu, kamu bisa menjaga kesehatan diri dan janinmu dengan baik dan terhindar dari risiko bayi lahir prematur.