Melahirkan secara sectio atau operasi caesar merupakan salah satu pilihan persalinan yang bisa diambil oleh ibu hamil. Tindakan ini dilakukan dengan membuat sayatan pada perut dan rahim untuk mengeluarkan bayi. Sectio biasanya dilakukan ketika persalinan normal tidak memungkinkan atau berisiko tinggi bagi ibu dan bayi.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh ibu hamil sebelum memutuskan untuk melahirkan secara sectio. Di antaranya:
- Kondisi kesehatan ibu. Sectio dapat dilakukan jika ibu hamil memiliki kondisi kesehatan tertentu yang membuat persalinan normal berisiko, seperti preeklamsia, eklamsia, atau plasenta previa.
- Kondisi bayi. Sectio juga dapat dilakukan jika bayi dalam kandungan mengalami masalah, seperti posisi sungsang, janin terlalu besar, atau adanya cacat bawaan.
- Riwayat persalinan sebelumnya. Ibu hamil yang pernah menjalani sectio sebelumnya berisiko lebih tinggi untuk melahirkan secara sectio pada kehamilan berikutnya.
- Pilihan ibu. Ibu hamil juga dapat memilih untuk melahirkan secara sectio tanpa alasan medis tertentu. Hal ini biasanya dilakukan karena ibu merasa lebih nyaman atau takut akan proses persalinan normal.
Keputusan untuk melahirkan secara sectio harus diambil setelah berkonsultasi dengan dokter kandungan. Dokter akan memberikan penjelasan lengkap tentang risiko dan manfaat sectio, serta membantu ibu hamil membuat keputusan terbaik untuk dirinya dan bayinya.
5 Hal Yang Dipertimbangkan Agar Ibu Melahirkan Dengan Sectio
Melahirkan secara sectio atau operasi caesar merupakan salah satu pilihan persalinan yang bisa diambil oleh ibu hamil. Keputusan untuk melahirkan secara sectio harus diambil setelah mempertimbangkan berbagai aspek, antara lain:
- Kondisi kesehatan ibu
- Kondisi bayi
- Riwayat persalinan sebelumnya
- Pilihan ibu
- Risiko dan manfaat sectio
Dokter kandungan akan memberikan penjelasan lengkap tentang risiko dan manfaat sectio, serta membantu ibu hamil membuat keputusan terbaik untuk dirinya dan bayinya.
Kondisi Kesehatan Ibu
Kondisi kesehatan ibu menjadi faktor utama yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk melahirkan secara sectio. Sectio biasanya dilakukan jika ibu hamil memiliki kondisi kesehatan tertentu yang membuat persalinan normal berisiko, seperti:
- Preeklamsia dan eklamsia, yaitu kondisi tekanan darah tinggi yang disertai dengan adanya protein dalam urine.
- Plasenta previa, yaitu kondisi di mana plasenta menutupi jalan lahir.
- Infeksi pada rahim atau vagina, seperti herpes atau HIV.
- Riwayat persalinan prematur, yaitu persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu.
Selain kondisi kesehatan di atas, sectio juga dapat dilakukan jika ibu hamil memiliki kondisi medis lain yang berisiko tinggi bagi ibu dan bayi, seperti penyakit jantung, diabetes, atau gangguan pembekuan darah.
Kondisi Bayi
Kondisi bayi juga merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk melahirkan secara sectio. Sectio biasanya dilakukan jika bayi dalam kandungan mengalami masalah, seperti:
- Posisi sungsang, yaitu kondisi di mana bayi berada dalam posisi kaki atau bokong di bawah.
- Janin terlalu besar, sehingga tidak dapat dilahirkan secara normal.
- Adanya cacat bawaan, seperti spina bifida atau bibir sumbing, yang membuat persalinan normal berisiko.
- Gawat janin, yaitu kondisi di mana bayi mengalami kekurangan oksigen atau nutrisi.
Selain kondisi di atas, sectio juga dapat dilakukan jika ibu hamil mengandung lebih dari satu bayi (kembar atau lebih), karena persalinan normal berisiko tinggi bagi ibu dan bayi.
Riwayat persalinan sebelumnya
Riwayat persalinan sebelumnya juga perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk melahirkan secara sectio. Ibu hamil yang pernah menjalani sectio sebelumnya berisiko lebih tinggi untuk melahirkan secara sectio pada kehamilan berikutnya. Hal ini dikarenakan bekas luka pada rahim akibat sectio sebelumnya dapat membuat rahim lebih lemah dan berisiko robek saat persalinan normal.
Selain itu, ibu hamil yang pernah mengalami persalinan prematur atau melahirkan bayi dengan berat lahir rendah juga berisiko lebih tinggi untuk melahirkan secara sectio pada kehamilan berikutnya.
Dokter kandungan akan mempertimbangkan riwayat persalinan sebelumnya saat menentukan apakah sectio merupakan pilihan terbaik untuk ibu hamil.
Pilihan Ibu
-
Alasan Medis
Sectio dilakukan atas dasar medis jika persalinan normal berisiko bagi ibu dan bayi, misalnya karena kondisi kesehatan ibu, kondisi bayi, atau riwayat persalinan sebelumnya.
-
Alasan Non-Medis
Meski tidak ada alasan medis, ibu juga bisa memilih sectio atas permintaan sendiri. Alasannya bisa beragam, seperti rasa takut akan persalinan normal, keinginan untuk melahirkan pada tanggal tertentu, atau sekadar preferensi pribadi.
Keputusan untuk melahirkan secara sectio, baik atas dasar medis maupun non-medis, harus diambil setelah mempertimbangkan matang-matang risikonya dan manfaatnya, serta berkonsultasi dengan dokter kandungan.
Risiko dan manfaat sectio
Sebelum memutuskan untuk melahirkan secara sectio, ibu hamil perlu mempertimbangkan risiko dan manfaatnya. Berikut adalah beberapa risiko dan manfaat sectio:
-
Risiko sectio
Beberapa risiko sectio antara lain:
- Perdarahan
- Infeksi
- Kerusakan pada organ sekitar, seperti kandung kemih atau usus
- Reaksi alergi terhadap anestesi
- Risiko komplikasi pada kehamilan berikutnya
-
Manfaat sectio
Beberapa manfaat sectio antara lain:
- Menyelamatkan nyawa ibu dan bayi jika persalinan normal berisiko tinggi
- Mencegah komplikasi persalinan normal, seperti robekan perineum atau fistula
- Memungkinkan ibu untuk melahirkan pada tanggal tertentu
- Mengurangi rasa sakit saat persalinan
Keputusan untuk melahirkan secara sectio harus diambil setelah mempertimbangkan risiko dan manfaatnya, serta berkonsultasi dengan dokter kandungan.