Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Dalam konteks Indonesia, kualitas pendidikan masih menjadi permasalahan yang belum sepenuhnya teratasi. Hal ini terlihat dari hasil survei yang dikeluarkan oleh PISA (Program for International Student Assessment) pada tahun 2018, di mana posisi Indonesia berada di peringkat ke-65 dari 79 negara yang diikutsertakan dalam survei tersebut. Lantas, mengapa kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah?
Beberapa faktor dapat menjadi penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu faktor yang menjadi penyebabnya adalah kurangnya investasi dalam pendidikan. Padahal, pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS), anggaran pendidikan di Indonesia saat ini hanya sekitar 2,8% dari total anggaran belanja negara. Angka ini masih jauh dari standar internasional yang mengharuskan negara untuk mengeluarkan minimal 6% dari total anggaran belanja negara untuk pendidikan.
Selain kurangnya investasi, faktor lain yang turut berpengaruh pada rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah masalah kualitas guru. Guru merupakan faktor kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Namun sayangnya, masih banyak guru di Indonesia yang belum memiliki kualifikasi dan kompetensi yang memadai. Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan bahwa pada tahun 2018, hanya sekitar 35% guru di Indonesia yang memiliki sertifikasi dan hanya sekitar 20% guru yang memiliki gelar pendidikan sarjana.
Selain kurangnya kualifikasi dan kompetensi, masalah lain yang dihadapi oleh guru di Indonesia adalah penghasilan yang rendah. Padahal, sebagian besar guru di Indonesia harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan keluarga mereka dengan gaji yang minim. Akibatnya, banyak guru yang terpaksa mencari pekerjaan tambahan di luar jam mengajar, bahkan beberapa di antaranya sampai harus meninggalkan profesi sebagai guru.
Selain masalah pendanaan dan kualitas guru, faktor lain yang juga turut berpengaruh pada rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah sistem pendidikan yang kurang fleksibel dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja. Kurikulum yang masih terlalu teoritis dan kurang memperhatikan aspek praktis seringkali membuat lulusan pendidikan sulit untuk bersaing di dunia kerja. Selain itu, kurangnya fasilitas dan infrastruktur yang memadai untuk mendukung proses belajar-mengajar juga menjadi kendala yang sering dihadapi oleh siswa dan guru di Indonesia.
Terkait dengan masalah kualitas pendidikan yang masih rendah, beberapa upaya perbaikan sudah dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak terkait. Beberapa di antaranya adalah meningkatkan anggaran pendidikan, memperbaiki kualifikasi dan kompetensi guru, serta mengembangkan kurikulum yang lebih relevan dan fleksibel. Namun, perbaikan dalam kualitas pendidikan tidak dapat dicapai dalam waktu yang singkat dan membutuhkan kerjasama dari semua pihak terkait.
Dalam sebuah negara, pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Dengan pendidikan yang unggul, maka potensi generasi penerus akan meningkat dan akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara umum. Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.