Saat kita berada di luar ruangan di waktu malam, seringkali kita merasakan gatal-gatal akibat gigitan nyamuk. Gigitan nyamuk bisa sangat mengganggu karena selain membuat kulit menjadi gatal, juga bisa membawa berbagai macam penyakit. Namun, mengapa seseorang bisa lebih sering digigit nyamuk dibandingkan yang lain? Simak beberapa faktor yang membuat seseorang lebih mudah digigit nyamuk.
1. Kadar karbon dioksida tubuh
Nyamuk betina dapat mendeteksi keberadaan manusia dengan mengejar kadar karbon dioksida yang dikeluarkan oleh tubuh kita. Orang yang menghembuskan karbon dioksida dalam jumlah besar, seperti pada saat olahraga atau wanita yang sedang hamil, dapat lebih mudah tergigit nyamuk. Selain itu, orang yang mengonsumsi minuman beralkohol juga dapat mengekspos kadar karbon dioksida yang lebih besar dari biasanya dan membuat mereka lebih mudah tergigit nyamuk.
2. Baju yang dipakai
Nyamuk akan lebih mudah menggigit orang yang menggunakan baju berwarna gelap seperti biru atau hitam karena warna ini menarik panas. Selain itu, nyamuk juga akan lebih tertarik pada orang yang menggunakan pakaian longgar, seperti celana panjang dan kaus berlengan panjang, di mana mereka memiliki lebih banyak titik yang dapat digigit oleh nyamuk.
3. Suasana Hati dan Emosi
Nyamuk cenderung tertarik pada orang yang memiliki kadar asam laktat yang tinggi dalam keringatnya. Berolahraga atau merasa cemas dapat membuat anda berkeringat dan meningkatkan kadar asam laktat dalam tubuh Anda, membuat Anda lebih mudah digigit nyamuk. Selain itu, seseorang yang merasa stres dan merasa tidak nyaman dengan kondisi sekitarnya juga akan memiliki peningkatan kadar asam laktat dalam tubuhnya.
4. Darah
Nyamuk lebih tertarik pada orang dengan jenis darah tipe O. Menurut penelitian, orang dengan tipe darah ini sekitar 83% lebih mudah terserang gigitan nyamuk daripada orang dengan jenis darah yang berbeda. Selain itu, kehadiran protein dalam darah juga dapat menarik nyamuk, oleh karena itu, orang dengan darah yang ditinggalkan penjajah Eropa di Afrika-Amerika lebih mudah terkena gigitan nyamuk.
5. Kebersihan Kulit
Para peneliti dari London School of Hygiene and Tropical Medicine menyatakan bahwa kebersihan tubuh dapat mempengaruhi daya tarik nyamuk. Nyamuk cenderung menghindari orang yang rajin mandi dan membersihkan kulit mereka. Sebaliknya, orang-orang yang lebih tidak rajin merawat kebersihan kulit mereka cenderung lebih sering digigit nyamuk.
Kesimpulannya, perilaku, pola makan, dan preferensi berpakaian yang seseorang, dapat membuat seseorang lebih mudah tergigit nyamuk. Selain itu, faktor-faktor seperti kadar karbon dioksida dalam darah, jenis darah, kadar asam laktat dan kebersihan kulit juga dapat mempengaruhi seringnya seseorang digigit nyamuk. Jadi, cobalah untuk menghindari faktor-faktor tersebut agar kamu bisa terhindar dari gigitan nyamuk yang mengganggu.